Jakarta, MERDEKANEWS - Ada-ada saja ulah politisi kita. Belum lama menuding lawan politik bersikap cengeng, eh sekarang malah ikut-ikutan cengeng. Kali ini malah lebih melodramatik sebab dibumbui air mata.

Begitulah yang terjadi saat Sekjen PDIP Hasto Kristyanto, seperti diberitakan media massa, meneteskan air mata saat bercerita soal isu “panas” yang menyerang salah satu kadernya, Abdullah Azwar Anas hingga terpaksa mengundurkan diri sebagai cawagub Jawa Timur.

Hasto kembali menunjukkan sikap melodramatiknya dalam pengumuman pasangan cagub-cawagub di sejumlah provinsi, Minggu (7/1/2018). Hasto bersama Ketum PDIP Megawati kompak mengenakan pakaian serba hitam. Oleh Hasto, simbol pakaian hitam diartikan sebagai bentuk perlawanan politik pilkada yang sejak awal sudah menyerang ke ranah pribadi.

Sikap Hasto yang mendadak melodramatik ini tentu kontras bila dibandingkan dengan peristiwa sebelumnya. Dengan lantang ia menyindir Demokrat yang merasa diperlakukan tidak adil saat menjaring cagub-cawagub di Kalimantan Timur. Kumpul dadakan kader Demokrat bertajuk “emergency meeting” yang dihelat Ketum Demokrat, SBY, Rabu (3/1/2018) disebut Hasto sebagai tindakan yang sedikit-sedikit mengeluh.

Hasto kemudian merunut perjuangan partainya yang sudah terbiasa mengalami tekanan politik sejak Orde Baru. Walau ditekan kiri-kanan, PDIP menurut Hasto selalu tegar dan tak pernah sekalipun mengeluh dan merasa diperlakukan tidak adil oleh penguasa.

Namun, belum genap seminggu, Hasto justru meneteskan air mata. Ia tak habis pikir kenapa kadernya yang sedang disiapkan menjadi cawagub Jatim justru diserang oleh isu tak sedap. Dengan kata lain, Hasto ternyata mengeluh juga layaknya Demokrat. Bedanya, PDIP saat ini adalah partai yang sedang berkuasa.

Jika sudah begini, sesungguhnya siapa sekarang yang cengeng? Hasto atau SBY?