Seleksi Deputi dan Gubernur BI, Pilih yang Seirama dengan Jokowi
Seleksi Deputi dan Gubernur BI, Pilih yang Seirama dengan Jokowi
Ketua Komisi XI DPR Melchias Markus Mekeng

Jakarta, MERDEKANEWS - Terkait proses pemilihan deputi dan gubernur Bank Indonesia (BI), Ketua Komisi XI DPR Melchias Markus Mekeng menitikberatkan soal sinergi antara bank sentral dengan pemerintah.

"Kita hidup di dunia sehingga mereka (pemimpin Bank Indonesia) harus mau berkomplementer dengan pemerintahan demi pemenuhan keseimbangan fiskal," kata Mekeng di Jakarta, Selasa (27/3/2018).

Untuk itu, ujar Mekeng, sangat esensial baik bagi gubernur, maupun deputi gubernur BI yang nantinya akan dipilih oleh anggota dewan, memahami perekonomian dunia, baik secara makro maupun regional.

Politisi Partai Golkar mengingatkan, adalah penting pula untuk memahami kebijakan ekonomi yang diinginkan oleh Presiden Joko Widodo.

Sebelumnya, BI menetapkan anggota Komite Sistem Pembayaran dan Infrastruktur Pasar Keuangan Global dari Bank for International Settlement (BIS) pada Pertemuan Ekonomi Global di Buenos Aires, Argentina. Di mana, BIS merupakan organisasi keuangan internasional yang bertugas mencapai stabilitas moneter dan keuangan, mendorong kerja sama internasional, dan merupakan bank bagi para bank sentral.

Sedangkan Komite Sistem Pembayaran dan Infrastruktur Pasar Keuangan Global atau Committee on Payments and Market Infrastructures (CPMI) merupakan komite di BIS yang berperan menetapkan standar internasional untuk mempromosikan, memantau dan membuat rekomendasi terkait keamanan dan efisiensi sistem pembayaran dan infrastruktur pasar keuangan.

Kondisi perekonomian global pada saat ini yang berdampak kepada koreksi pasar saham di berbagai lokasi merupakan waktu yang tepat bagi investor untuk menyesuaikan portofolio investasi mereka di pasar saham dan obligasi. "Dengan koreksi pasar yang terjadi saat ini lebih disebabkan faktor sentimen daripada fundamental yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan, kondisi ini memberikan momentum bagi para investor khususnya bagi para calon investor di kelas aset ekuitas, saat ini adalah waktu yang paling rasional bagi investor untuk mulai menyesuaikan portofolio investasi mereka di pasar saham dan obligasi berdasarkan profil risiko mereka di tahun 2018," kata Head of Wealth Management & Retail Digital Business Bank Commonwealth, Ivan Jaya.

Ia juga mengemukakan bahwa koreksi pasar yang terjadi dalam beberapa hari terakhir yang semakin diperdalam akibat respon pasar atas kebijakan pemerintah Indonesia meningkatkan subsidi memberikan kesempatan bagi para investor untuk mengevaluasi kembali portofolio investasi.

"Kebijakan pemerintah untuk meningkatkan subsidi merupakan langkah yang cukup bijak mengingat konsumsi dalam negeri saat ini belum sepenuhnya pulih terbukti dengan rilis angka pertumbuhan konsumsi rumah tangga di 2017 yang hanya naik 4,95 persen year-on-year," paparnya.

(Hasan Khusaeri)
Evaluasi Total Buntut Pesta Miras di Lapas Sebabkan Dua Napi Tewas!
Evaluasi Total Buntut Pesta Miras di Lapas Sebabkan Dua Napi Tewas!
Berantas Korupsi ke Akar-akarnya!Legislator Dukung Niat Presiden Prabowo Soal RUU Perampasan Aset
Berantas Korupsi ke Akar-akarnya!Legislator Dukung Niat Presiden Prabowo Soal RUU Perampasan Aset
Aksi Premanisme Berkedok Ormas Ganggu Iklim Investasi, Revisi UU Ormas Perlu Atau Tidak?
Aksi Premanisme Berkedok Ormas Ganggu Iklim Investasi, Revisi UU Ormas Perlu Atau Tidak?
Mbah Tupon Jadi Korban: Jangan Sampai Tanah Rakyat Habis Dicuri Mafia Tanah!
Mbah Tupon Jadi Korban: Jangan Sampai Tanah Rakyat Habis Dicuri Mafia Tanah!
Mendikdasmen Paparkan Pelaksanaan Program Prioritas Pendidikan Bermutu untuk Semua
Mendikdasmen Paparkan Pelaksanaan Program Prioritas Pendidikan Bermutu untuk Semua