
Jakarta, MERDEKANEWS - Presiden Joko Widodo menunjuk Perry Warjiyo menjadi calon tunggal Gubernur Bank Indonesia (BI). Apa penilaian ekonom terhadap kemampuan Perry yang masih menjabat deputi gubernur BI ini.
Ekonomi dari Institute For Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira Adhinegara, menilai Perry merupakan orang lama di BI. Jadi, tidak perlu belajar soal birokrasi yang mengakar di BI. "Secara internal BI lebih mudah diterima, jadi tidak membutuhkan waktu penyesuaian yang lama," kata Bhima saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (24/2/2018).
Namun, masih kata Bhima, Perry bukanlah sosok yang tergolong out of the box. Jadi, jangan berharap ada kebijakan bank sentral yang nendang alias progresif saat dia pimpin. Padahal, bank sentral perlu pemimpin yang berani membuat gebrakan dalam menghadapi dinamika perekonomian global yang serba cepat dan sulitn diprediksi.
"Sejak 2018 bukan lagi eranya bunga murah. Bank sentral di berbagai negara, mulai dari The Fed hingga European Central Bank, sudah ancang-ancang melakukan pengetatan moneter," katanya.
Berdasarkan suara di parlemen, Jokowi hanya menyodorkan satu nama. Artinya, Perry yang kelahiran Sukohardjo, tetangga kampung dengan Jokowi itu, bakal menjalani fit and propert test di Komisi XI DPR. Masalahnya, apakah usulan dari Istana bisa meluncur mulus di Senayan? Dikhawatirkan terjadi politik transaksional atau politik dagang sapi.
"Iya kuncinya fit and propert test di DPR jangan ada politik transaksional, atau politik dagang sapi. KPK perlu melakukan pengawalan terhadap proses pemilihan Gubernur BI," kata Bhima.
Sebelumnya, Jokowi mengatakan, kandidat Gubernur BI, harus memenuhi sederet kriteria. Salah satu di antaranya adalah dipercaya para pelaku pasar. "Saya kira yang mendapat kepercayaan pasar sangat diperlukan," kata Jokowi.
Nah, bisa saja DPR punya penilaian berbeda dengan presiden. Pada 2008, pernah terjadi penolakan DPR terhadap Agus Martowardojo yang diusulkan Presiden SBY sebagai calon tunggal Gubernur BI. Selanjutnya pada 2013, Presiden SBY kembali menyodorkan nama Agus. Kali ini, peruntungan berpihak kepada Agus Martowardojo.
#BankIndonesia#JokoWidodo#PresidenDPR#GubernurBI#
(Setyaki Purnomo)