Jeng Sri Pakai Topi Bintang Empat, Bea Cukai Ngaku Miris Indonesia Dijadikan Pasar Narkoba
Jeng Sri Pakai Topi Bintang Empat, Bea Cukai Ngaku Miris Indonesia Dijadikan Pasar Narkoba
Konferensi Pers Menkeu Sri mulyani dan Kapolri Tito Karnavian tentang Penggagalan Penyelundupan 1,62 Ton Sabu di Batam, Kepulauan Riau

Batam, MERDEKANEWS - Terkait penangkapan kapal ikan berbendera Singapura dan China yang membawa sabu sebesar 1,62 ton, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengapresiasi kerja cepat Direktorat Jenderal Bea Cukai bekerja sama dengan Polri dan Badan Narkotika Nasional (BNN).

Pernyataan tersebut disamaikan Sri Mulyani dalam konferensi pers bersama Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Batam, Kepulauan Riau. "Sekali lagi, saya sampaikan apresiden kepada Pak dirjen Bea Cukai, seluruh kanwil dan jajarannya. Atas dedikasinya menyelamatkan generasi muda dari ancaman narkoba. Demikian pula kepada Pak Kapolri dan seluruh jajarannya, BNN, TNI serta pemerintah daerah. Mari kita terus tingkatkan kewaspadaan," papar Sri Mulyani.

Kata Sri Mulyani yang mengenakan topi hitam berhiaskan bintang empat dengan logo Direktorat Bea Cukai, mengatakan, perekonomian Indonesia maju pesat. Ditunjukkan dengan bertambahnya jumlah masyarakat kelas menengah. Memiliki penduduk lebih dari 250 juta jiwa serta puluhan ribu pulau. Modal itulah yang membuat sindikat narkoba internasional tertarik menjadikan Indonesia sebagai pasar.

Pernyataan Sri Mulyani sangat masuk akal. Aksi penyelundupan narkoba yang berhasil digagalkan memang angkanya bikin mata terbelalak. Tahun lalu, terdapat 342 kasus dengan jumlah narkoba 2,132 ton berhasil digagalkan. "Yang lebih mengejutkan adalah 2018. Belum genap dua bulan, terdapat 57 kasus, 2,932 ton," paparnya.  

Sri Mulyani merasa miris dengan hasil tangakapan ini. Kenapa? Ya karena itu tadi. Bahwa Indonesia menjadi sasaran utama bagi sinndikat narkoba internasional. Hal ini tentunya tak bisa dibiarkan karena menjadi ancaman serius bagi generasi muda. "Saya sedih melihat betapa besarnya penyelundupan barang berbahaya, sabu-sabu ini," ungkapnya.

Sementara, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, mengatakan, menjelang penangkapan kapal ikan berbendera Singapura dan China yang membawa 1,62 ton sabu-sabu, dirinya sedang kunjungan kerja ke Jepang. Sementara Menkeu Sri Mulyani tengah berada di Arab Saudi.

"Sebelum penangkapan kapal di perainan Anambas, saya aktif berkomunikasi dengan bu menkeu. Kedatangan kami berdua ucapkan selamat dan memberikan semangat kepada seluruh anggota untuk lebih bersemangat demi menyelamatkan generasi muda," papar Tito.

Kompak dengan Sri Mulyani, Tito juga mengenakan topi bintang empat berlogo Polri, menerangkan bahwa aparat Polri telah melakukan penangkapan kapal yang diduga terkait dengan sindikat narkoba internasional. Saat ini, kapal tersebut tengah dibawa ke Tanjung Balai Karimun. "Kita tunggu saja, masih ditangani. Nanti tentunya akan kita sampaikan kepada media," paparnya.

 

 

(setyaki purnomo)
Open BO Makan Korban Lagi, Remaja Perempuan 16 Tahun Tewas Usai Dicekoki Narkoba
Open BO Makan Korban Lagi, Remaja Perempuan 16 Tahun Tewas Usai Dicekoki Narkoba
Seleb Medsos Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Dugaan Penyalahgunaan Narkoba 
Seleb Medsos Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Dugaan Penyalahgunaan Narkoba 
Narkoba Biang Kerok Terjadinya Tindak Kejahatan di Wilayah Hukum Polda Sumut
Narkoba Biang Kerok Terjadinya Tindak Kejahatan di Wilayah Hukum Polda Sumut
Diduga Terlibat Jaringan Narkoba, Dua Pegawai Maskapai Penerbangan Swasta Ditangkap Polisi di Bandara Soetta
Diduga Terlibat Jaringan Narkoba, Dua Pegawai Maskapai Penerbangan Swasta Ditangkap Polisi di Bandara Soetta
Bongkar Jaringan LSD Internasional, Polda Metro Jaya Sita 2.500 Lembar Kertas Dewa dari Jerman
Bongkar Jaringan LSD Internasional, Polda Metro Jaya Sita 2.500 Lembar Kertas Dewa dari Jerman