
Jakarta, MERDEKANEWS - Sebanyak 6 ribu ton beras asal Vietnam sudah datang di Pelabuhan Indah Kiat Cilegon. Kalangan parlemen meminta jangan ulangi impor beras.
Hal itu ditegaskan anggota Komisi VI DPR asal Fraksi PDI-Perjuangan, Darmadi Durianto saat berbincang dengan INILAHCOM, Jakarta, Jumat (16/2018).
Dia bilang, beras impor sebanyak 6 ribu ton, harus dijamin menjadi cadangan beras pemerintah (CBP). Jadi, tidak boleh dilepas ke pasar bebas tanpa alasan yang jelas. harus ada instruksi dari pihak yang ditunjuk pemerintah. "Kalau kurang baru digelontorkan. Makanya engga boleh dia Bulog melakukan yg gelontoran kl tdk perlu. Dia hanya tambah cadangan bulog. Cadangan bulog kan mestinya diatas 1 juta. Selama ini 700-600ribuan,” kata Darmadi.
Kalangan politisi di Senayan, kata anak buah Megawati ini, akan mengawasi distribusi beras impor tersebut. Dalam hal ini, Perum Bulog tidak boleh main-main.
Apalagi, lanjut Darnadi, sejumlah daerah memasuki panen raya. Ke depan, pemerintah sudah tidak boleh lagi mengimpor beras. Apabila pemerintah tetap mengimpor beras, maka akan merusak harga beras di dalam negeri atau hasil pentani. “Karena dia batasnya sampai 28 Februari (2018). Dan selanjutnya engga perlu, jangan lagi lakukan impor. Karena udah panen raya kan,” tegas Darnadi.
(Alisya Purwanti)