Lahat, MERDEKANEWS - Kereta api berbahan bakar biodiesel diuji-coba di Lahat, Sumatera Selatan, Sabtu (10/2/2018). Dengan biodiesel berkadar 20% atau B20 ini, efektif mengurangi polusi udara.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBT), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rida Mulyana, mengatakan, uji coba B20 ini, tidak lain untuk mengurangi polusi udara di Indonesia. "Selama ini pencemaran udara terus bertambah akibat kendaraan dan polusi lingkungan lainnya. Jadi kami mencari solusi antara lain lokomotif kereta api akan menggunakan biodiesel," ujar Rida saat peluncuran lokomotif Rail Test uji coba B20.

Selain itu, tambah Rida, penggunaan biodisel B20 itu, memanfaatkan potensi sawit yang ada di Indonesia. Apalagi Indonesia masih tergantung dengan negara luar sehingga potensi yang ada harus dimanfaatkan secara maksimal. Uji coba ini akan dilaksanakan enam bulan, diharapkan hasilnya bermanfaat bagi perkembangan industri KA dan perekonomian Indonesia.

Staf Ahli Menteri ESDM bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam, Dadan Kusdiana mengatakan, penggunaan B20 bertujuan untuk efesiensi di berbagai bidang, terutama ekonomi. Dari uji coba B20 ini, dilakukan pengkajian dari berbagai tolok ukur, seperti kehematan bahan bakar termasuk anggaran.

Sementara, Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Zulfikri mengatakan, kemenhub menyambut baik atas uji coba tersebut. Disiapkan empat lokomotif dalam uji coba biodiesel rendah emisi tersebut. "Yang jelas bahan bakar tersebut ramah lingkungan sehingga perlu dimaksimalkan," ujar Zulfikri

Uji coba juga dihadiri Corporate Deputy Derektor Logistik PT KAI Anggoro Triwibowo, utusan Pertamina, LIPI dan unsur terkait lainnya.