Sebar Hoax Bencana Alam, Delapan Orang Ditangkap
Sebar Hoax Bencana Alam, Delapan Orang Ditangkap

Jakarta, MERDEKANEWS -Polri kembali menangkap dua orang tersangka dalam perkara penyebaran kabar hoax  tentang bencana alam.Total sudah ada 8 orang tersangka.

"Pada 2 Oktober 2018, kami telah mengidentifikasi 14 akun media sosial yang diduga menyebarkan berita bohong, berita tidak lengkap tentang bencana di Sulawesi Tengah dan NTB yang meresahkan masyarakat," ujar Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Albertus Rachmad Wibowo, Kamis (4/10/2018).

Sampai kini, Polri masih mendalami motif yang dilakukan para tersangka. Adapun delapan orang yang diduga penyebar hoax bencana alam yang berhasil ditangkap.

1. Epi Wariani

EW ditangkap di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, pada Selasa, 2 Oktober 2018, Pukul 18.00 Wita. Dia memposting hoax pada Jumat, 28 September 2018, dengan keterangan "NTB masih Waspada terutama Pulau Sumbawa“.(https://www.facebook.com/photo.php?fbid=718808291813193&set=pb.100010520857921.-2207520000.1538448490.&type=3&theater)

2. Joni Afriadi

Joni ditangkap di Batam pada Selasa, 2 Oktober 2018, pukul 19.30 WIB. Dia memposting gambar hoax pada Minggu, 30 September 2018, dengan keterangan “Mayat(Lili Ali) yg minta gempa kemarin”. (https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=2190512311231481&id=100008182004846)

3. Uril Unik Febrian

Febrian ditangkap di Sidoarjo, pada Selasa, 2 Oktober 2018, telah memposting tulisan seolah-olah sangat mungkin terjadi Gempa di Pulau Jawa khususnya Jakarta, pada Selasa, 2 Oktober 2018.(https://www.facebook.com/uril.u.febrian/posts/2264581530442963)

4. Bobby Kirojan

Bobby ditangkap di Manado, Selasa, 2 Oktober 2018, pukul 15.00 Wita. Dia mengunggah tulisan seolah-olah sangat mungkin terjadi Gempa di Pulau Jawa khususnya Jakarta pada Senin, 24 September 2018. (https://www.facebook.com/bobby.kirojan.5/posts/830242160519358)

5. Ade Irma Suryani Nur

Ade Irma ditangkap di Jeneponto, pada Selasa, 2 Oktober 2018, pukul 12:30 Wita. Ia memposting tulisan bendungan bili-bili retak disebabkan gempa pada Jumat, 28 September 2018 (https://www.facebook.com/groups/414216218659461/permalink/1952626724818395/)

6. Dhany Ramdhany

Dhany ditangkap di Kelurahan Cipinang Muara, Jakarta Timur, pukul 09.30 WIB. Dia mengunggah tulisan seolah-olah sangat mungkin terjadi Gempa di Pulau Jawa khususnya Jakarta pada Senin, 1 Oktober 2018. (https://www.facebook.com/brazax.brazax/posts/238225867049754)

7. Martha Margaretha

Marta ditangkap di Surabaya, pukul 13:40 WIB, karena ia telah memposting konten berita hoax pada pada 24 Agustus 2018, berisi berita gempa Megatrust Pulau Jawa dan sangat mungkin terjadi di Jakarta diperkirakan berkekuatan 8,9 SR (https://www.facebook.com/photo.php?fbid=1934301709968330&set=a.106260559439130&type=3)

8. Malini

Malini ditangkap di Pekanbaru, pada Selasa, 2 Oktober 2018, pukul 13:00 WIB, karena pada 2 Oktober 2018 telah memposting tulisan hoax prediksi BMKG Jakarta dan Jawa sekitarnya akan terjadi gempa susulan dg kekuakan 8,6. (https://www.facebook.com/groups/prabowofornkri/permalink/1485602164925404/)

(Aziz )
Viral Video Uang Hilang Untuk Serangan Bansos, BRI Pastikan Hoax dan Laporkan Pihak Terkait Kepada Kepolisian
Viral Video Uang Hilang Untuk Serangan Bansos, BRI Pastikan Hoax dan Laporkan Pihak Terkait Kepada Kepolisian
Hoax Video Viral Soal Uang Nasabah Hilang Efek Bansos Pemilu, BRI Siapkan Langkah Tegas
Hoax Video Viral Soal Uang Nasabah Hilang Efek Bansos Pemilu, BRI Siapkan Langkah Tegas
Polri: Informasi Ketidaknetralan Kapolri di Pemilu 2024 Hoax
Polri: Informasi Ketidaknetralan Kapolri di Pemilu 2024 Hoax
Ahmad Muzani Imbau Kader Gerindra Sebar Konten Positif Soal Prabowo Subianto di Medsos
Ahmad Muzani Imbau Kader Gerindra Sebar Konten Positif Soal Prabowo Subianto di Medsos
Produk Jurnalistik Tidak Boleh Distempel Hoax
Produk Jurnalistik Tidak Boleh Distempel Hoax