Kapal Patroli KPLP Kemenhub Temukan Bangkai Kapal KM. Berkat Anugerah 9
Kapal Patroli KPLP Kemenhub Temukan Bangkai Kapal KM. Berkat Anugerah 9
Bangkai kapal KM Berkat Anugerah - 9 yang tenggelam di perairan Tg. Dato, Kab. Dabo Singkep akhir pekan lalu berhasil ditemukan dan disingkirkan kapal patroli Kesatuan Penjagaan Kapal dan Pantai (KPLP).

Dabo Singkep, MERDEKANEWS - Kapal patroli KPLP dan kapal Negara Kenavigasian milik Kementerian Perhubungan berhasil menemukan bangkai kapal KM. Berkat Anugerah 9 yang tenggelam di perairan Tanjung Dato, Kab. Dabo Singkep hari Minggu (24/6) lalu.

"Bangkai kapal KM Berkat Anugerah - 9 yang tenggelam di perairan Tg. Dato, Kab. Dabo Singkep akhir pekan lalu berhasil ditemukan dan disingkirkan kapal patroli Kesatuan Penjagaan Kapal dan Pantai (KPLP), KN Rantos P.210 dan KN Sarotama P.112 dari Pangkalan PLP Tanjung Uban serta Kapal Negara Kenavigasian, KN. Adhara dari Kantor Distrik Navigasi Kelas I Kijang," kata Direktur KPLP, Junaidi hari ini (27/6).

Junaidi menyampaikan bahwa pihaknya terus memantau pasca musibah tenggelamnya kapal kargo yang membawa pisang dan kelapa dengan tujuan Batam tersebut.

"Apresiasi disampaikan kepada tim evakuasi yang terdiri dari para petugas Ditjen Perhubungan Laut atas keberhasilan dari operasi penyingkiran bangkai kapal KM. Berkat Anugerah 9 yang telah sukses dilaksanakan meski harus menaklukan medan yang berat mengingat cuaca yang tidak bersahabat dan dalamnya perairan di lokasi tenggelamnya kapal tersebut," ujar Junaidi.

Junaidi menjelaskan proses pengangatan bangkai kapal KM. Berkat Anugerah 9 dimulai pada (26/6) pukul 07.00 WIB, saat itu tim melakukan penyisiran di perairan serta mengumpulkan informasi dari masyarakat.

"Pada pukul 15.00 WIB, tim melaksanakan briefing di KN. Adhara membahas tentang tindaklanjut pencarian kapal tersebut dan pada pukul 15.45 WIB, kapal patroli KPLP KNP. 5222 milik Kantor UPP Senayang memberikan informasi melalui radio VHF bahwa bangkai kapal telah ditemukan pada posisi GPS. 00°-02'-964" S / 104°-29'-855" E," jelas Junaidi.

Selanjutnya, pada pukul 16.00 WIB, tim menuju lokasi yang diinformasikan sesuai posisi GPS dan segera menarik bangkai kapal dengan menggunakan Rigit Inflatable Boat (RIB) KN. Sarotama dan RIB KN. Rantos namun upaya ini belum membuahkan hasil.

"Tim segera melakukan pembongkaran terhadap konstruksi bangkai kapal namun karena cuaca mulai gelap dan keterbatasan penglihatan, kegiatan pembokaran tersebut dihentikan untuk sementara.

"Pada pukul 18.45 WIB, Tim kembali ke kapal masing-masing, Kapal Patrolk KN. Rantos - P.210 tetap lego jangkar pada posisi GPS. 00°-03'-818" S/104°-27'-141" E," kata Junaidi.

Adapun pada hari ini (27/6), tim melanjutkan pembongkaran konstruksi dan pada pukul 09.05 WIB berhasil memindahkan bangkai kapal KM. Berkat Anugerah 9 ke daratan terdekat.

"Musibah ini diharapkan menjadi pelajaran berharga. Pada kesempatan ini saya meminta agar seluruh nakhoda untuk smemperhatikan dan mengutamakan keselamatan pelayaran serta memantau informasi tentang cuaca sebelum berangkat berlayar," tutup Junaidi.

Seperti diketahui, kapal kayu kargo KM. Anugerah Berkat 9 dengan berat GT 20 tenggelam di perairan Tanjung Datok dekat Pulon Desa Mentuda  yang merupakan wilayah kerja Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Dabo Singkep, Minggu (24/6) siang.

Total penumpang pada kapal tersebut sebanyak 13 orang termasuk ABK. satu orang penumpang ditemukan meninggal karena sakit jantung dan yang lainnya selamat.

Terkait tenggelamnya kapal KM  Berkat Anugrah 9, Distrik Navigasi Kijang menerbitkan maklumat pelayaran bagi kapal yang berlayar di perairan tersebut untuk berhati-hati. 

Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan cq. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut terus mengingatkan operator termasuk nakhoda beserta awak kapal dan masyarakat pengguna jasa transportasi laut untuk bersinergi dalam mengutamakan keselamatan pelayaran.

Sebelum memulai pelayaran, pastikan agar kapal laik laut, dan memperhatikan faktor cuaca sebelum berangkat berlayar. Ditjen Perhubungan Laut rutin mengeluarkan maklumat pelayaran mengenai cuaca dan maklumat tersebut dapat menjadi pedoman nakhoda sebelum berangkat berlayar disamping informasi cuaca dari BMKG.

Sekali lagi, keselamatan pelayaran dapat terwujud bila ada sinergi antara regulator, operator dan user serta menjadikan keselamatan pelayaran sebagai kebutuhan mutlak dan tanggung jawab bersama.

(Hadi Siswo)
Sidang IMMO SSE Ke-10: Indonesia dan Negara Maritim Dunia Bahas Perlengkapan Keselamatan Kapal
Sidang IMMO SSE Ke-10: Indonesia dan Negara Maritim Dunia Bahas Perlengkapan Keselamatan Kapal
Tingkatkan Kompetensi SDM, Ditjen Hubla Gelar Pembinaan Keprotokolan dan MC
Tingkatkan Kompetensi SDM, Ditjen Hubla Gelar Pembinaan Keprotokolan dan MC
Ditjen Hubla Optimalkan Pendataan Kendaraan Dinas Melalui Aplikasi SIKENDI
Ditjen Hubla Optimalkan Pendataan Kendaraan Dinas Melalui Aplikasi SIKENDI
Tingkatkan Sinergitas antar Stakeholder, KSOP Sunda Kelapa Gelar Sosialisasi Keselamatan Pelayaran
Tingkatkan Sinergitas antar Stakeholder, KSOP Sunda Kelapa Gelar Sosialisasi Keselamatan Pelayaran
Digitalisasi Layanan Pelabuhan Inaportnet Berhasil Dorong Peningkatan PNBP Ditjen Hubla
Digitalisasi Layanan Pelabuhan Inaportnet Berhasil Dorong Peningkatan PNBP Ditjen Hubla