#KaburAjaDulu Ketidakpuasan Terhadap Sistem Politik, Hukum, Ekonomi Hingga Sulit Cari Kerja
#KaburAjaDulu Ketidakpuasan Terhadap Sistem Politik, Hukum, Ekonomi Hingga Sulit Cari Kerja
Viral tagar #KaburAjaDulu di media sosial. (Foto: istimewa)

Jakarta, MERDEKANEWS -- Fenomena #KaburAjaDulu ramai dibicarakan di media sosial. Sejumlah faktor diduga menjadi pendorong di balik viralnya tagar tersebut. Mulai dari masalah ekonomi yang tak kunjung membaik, sulitnya mencari pekerjaan yang layak, hingga ketidakpuasan terhadap sistem politik dan hukum yang dirasa tidak adil.

Beberapa negara yang banyak direkomendasikan untuk #KaburAjaDulu yaitu Korea Selatan, Jepang, Australia, Amerika, dan Jerman. Negara-negara tersebut adalah tujuan favorit karena menawarkan peluang kerja dan kesejahteraan yang menjanjikan.

Apalagi, tak sedikit influencer yang ikut merekomendasi. Tak ayal #KaburAjaDulu memicu pembahasan netizen di media sosial.

Sosiolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Arie Sujito seperti dilansir dari bbc indonesia mengatakan, narasi berisi ajakan keluar negeri ini dinilai sebagai cermin kebingungan publik atas kondisi terkini di Tanah Air.

Dia menyebut masalah sosial, politik dan ekonomi yang mengemuka belakangan ini membuat warga bingung. Arie mencontohkan kebijakan pemerintah mencabut pembatasan distribusi gas elpiji 3kg yang dilakukan secara tiba-tiba, masalah kepastian hukum, seperti pada kasus pagar laut.

Kemudian juga soal masalah pemangkasan anggaran pemerintahan yang mencuat di publik. “Ada perubahan-perubahan kebijakan di level negara yang membuat uncertainty,” kata Arie.

Menurut Arie permasalahan ini perlu dipandang serius oleh pemerintah. Arie tak mempermasalahkan kelompok kelas menengah yang hendak keluar negeri, yang menurutnya memiliki lebih banyak pilihan dalam hidup.

Ia menitikberatkan nasib kelompok kelas ke bawah. “Rakyat yang tidak sempat punya banyak pilihan, itu yang berisiko memiliki kerentanan kalau negara ini enggak berubah,” katanya.

Berkaca dari data yang dilacak lembaga pemantau media sosial Drone Emprit, tren percakapan #KaburAjaDulu terpantau mulai digaungkan di platform media sosial X sejak Januari 2025.

Saat itu akun @amourXexa mulai mencuitkan tagar itu pada 8 Januari 2025. Namun, tagar itu baru viral saat akun @hrdbacot mulai mencuitkannya pada 14 Januari dan @berlianidris pada 6 Februari.

Menurut pemantauan Drone Emprit, tagar itu adalah reaksi warganet menghadapi isu-isu terkini, seperti kondisi ekonomi, kualitas hidup yang menurun, hal-hal terkait kebijakan pemerintah.

#KaburAjaDulu digunakan untuk membicarakan motivasi pindah keluar negeri, informasi lowongan kerja, juga kiat-kiat pindah keluar negeri. Dari hasil pengamatan ini tampak bahwa kelompok usia 19-29 tahun yang mencuitkan tagar ini, yakni mencapai 50,8%.

Tagar ini juga lebih jauh sempat dilacak oleh Drone Emprit muncul pada setidaknya September 2023. Dalam cuitannya, pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi menyebut kala itu pihak yang meramaikan tagar tersebut adalah “circle tech bro”, atau kelompok para pemrogram.

(Cw 1)
Respons Dedi Mulyadi Diancam Dibunuh: Risiko Seorang Pemimpin
Respons Dedi Mulyadi Diancam Dibunuh: Risiko Seorang Pemimpin
Raba-raba Dada Pasien Viral di Medsos, Dokter Kandungan Mesum di Garut Diburu Polisi
Raba-raba Dada Pasien Viral di Medsos, Dokter Kandungan Mesum di Garut Diburu Polisi
Abidzar Tak Terima Ibunda Dihina, Somasi Dua Warganet Penghina Umi Pipik!
Abidzar Tak Terima Ibunda Dihina, Somasi Dua Warganet Penghina Umi Pipik!
Grok Trending, Jawab Pertanyaan Netizen dari Soal Politik, Ekonomi, Absurd Hingga Remeh-temeh!
Grok Trending, Jawab Pertanyaan Netizen dari Soal Politik, Ekonomi, Absurd Hingga Remeh-temeh!
Antusiasme Rakyat Hadiri Gelar Griya Presiden Prabowo Tepis Narasi Provokasi di Medsos
Antusiasme Rakyat Hadiri Gelar Griya Presiden Prabowo Tepis Narasi Provokasi di Medsos