Hadiri Cosmax Innovation Conference 2025, Kepala BPOM Dukung Percepatan Hilirisasi Produk Kosmetik
Hadiri Cosmax Innovation Conference 2025, Kepala BPOM Dukung Percepatan Hilirisasi Produk Kosmetik
Kepala BPOM Taruna Ikrar menghadiri Cosmax Innovation Conference 2025 di Jakarta, Kamis (13/2/2025).

Jakarta, MERDEKANEWS -- Kepala BPOM Taruna Ikrar menghadiri Cosmax Innovation Conference 2025 di Jakarta, Kamis (13/2/2025). Kegiatan ini diinisiasi sebagai wadah strategis untuk berbagi wawasan terbaru, memperkuat kolaborasi, dan menginspirasi semua pemangku kepentingan dalam ekosistem kecantikan.

Konferensi ini rutin dilaksanakan setiap tahunnya dan pada tahun ini mengangkat tema Empowering Beauty with Inclusive Solution-Become an Intelligent Leader with Science Based and Data-Driven Insight from Us. Kegiatan diawali dengan sambutan Direktur PT Cosmax Indonesia Cheong Min Kyoung. 

“Pemilihan tema conference tahun ini untuk memberdayakan para pelaku industri dengan solusi yang inklusif, berbasis ilmu pengetahuan, dan didukung oleh data,” jelas Cheong Min Kyoung.

Tema tersebut sejalan dengan tujuan pelaksanaan kegiatan, yaitu untuk menyampaikan wawasan terkini tentang tren global dan lokal di industri kecantikan. Kegiatan Ini juga diharapkan memberikan panduan dan teknologi berbasis data untuk memahami perilaku konsumen, serta menjelaskan perkembangan tren kemasan kosmetik dan cara memenangkan pasar e-commerce.

Dalam arahannya, Kepala BPOM Taruna Ikrar menjelaskan bahwa Industri kosmetik di Indonesia berkembang dengan sangat pesat. Hingga Desember 2024, jumlah industri kosmetik tercatat sebanyak 1.292 industri. “Hal ini menunjukkan potensi pasar kosmetik Indonesia sangat besar sehingga peluang berbisnis kosmetik terbuka lebar,” tuturnya.

“Sebagai respons terhadap potensi usaha kosmetik yang semakin prospektif, pergeseran preferensi konsumen terhadap kosmetik dan persaingan usaha, kunci utama industri kosmetik untuk menghadapinya adalah dengan inovasi” ujar Taruna Ikrar lagi.

“Inovasi dapat dilakukan industri kosmetik dalam berbagai aspek dan perlu diselaraskan dengan dinamika tren yang berkembang di dunia kosmetik. Inovasi industri kosmetik dapat dilakukan melalui formulasi produk, teknologi, kemasan, hingga revolusi pemasaran,” tambah Taruna Ikrar.

Dari aspek ekonomi, inovasi dalam pemasaran juga dapat dikembangkan oleh industri kosmetik melalui promosi yang kreatif, namun tetap sesuai dengan ketentuan regulasi. Contohnya, produk kosmetik kolaborasi dengan influencer, pemanfaatan teknologi augmented reality (AR) dan virtual try-on, dan lain sebagainya.

Selanjutnya, inovasi teknologi dapat dilakukan industri kosmetik dengan mengadopsi tren perkembangan teknologi produk maupun teknologi produksinya. Contohnya pada produk kosmetik yang menggunakan teknologi nanoteknologi, otomatisasi dalam teknologi produksi, teknologi produksi berbasis digital, hingga pemanfaatan artificial intelligence (AI).

Taruna Ikrar pada kesempatan tersebut menyatakan komitmennya untuk mendukung percepatan hilirisasi produk kosmetik untuk meningkatkan nilai tambah hasil produksi dalam negeri dengan memberikan percepatan waktu kajian keamanan, mutu, dan manfaat kosmetik. Program ini didesain untuk mendukung pengembangan inovasi dan kreativitas industri di Indonesia, serta meningkatkan daya saing produk lokal. 

(Indra)
BPOM Gandeng Puskesmas, Mitigasi Keracunan Akibat MBG
BPOM Gandeng Puskesmas, Mitigasi Keracunan Akibat MBG
BPOM Paparkan Kronologi Temuan Produk Makanan Olahan Mengandung Babi
BPOM Paparkan Kronologi Temuan Produk Makanan Olahan Mengandung Babi
BPJPH: Penarikan 9 Produk Mengandung Unsur Babi adalah Wujud Penegakan Regulasi Jaminan Produk Halal
BPJPH: Penarikan 9 Produk Mengandung Unsur Babi adalah Wujud Penegakan Regulasi Jaminan Produk Halal
BPOM dan Kadin Indonesia Matangkan Persiapan Industri Obat dan Makanan Sukseskan World Expo 2025 Osaka
BPOM dan Kadin Indonesia Matangkan Persiapan Industri Obat dan Makanan Sukseskan World Expo 2025 Osaka
BPOM Imbau Masyarakat Melapor Bila Temui Produk Pangan Olahan Dicurigai Tidak Aman
BPOM Imbau Masyarakat Melapor Bila Temui Produk Pangan Olahan Dicurigai Tidak Aman