Palembang, MERDEKANEWS -- Siswi SMP di Palembang berinisial AA (13) menjadi korban pemerkosaan dan pembunuhan oleh 4 orang di bawah umur. Para pelaku bahkan memperkosa korban yang sudah meninggal. Pelakunya kekasih korban dan tiga rekannya.
Peristiwa pembunuhan AA tersebut terjadi di di kuburan Cina, TPU Talang Kerikil, Palembang, pada Minggu (01/09) sekira pukul 13.30 WIB.
Kapolrestabes Palembang Kombes Harryo Sugihhartono menuturkan pembunuhan ini berawal dari korban AA diajak kekasihnya IS untuk menonton pertunjukan kuda kepang di Kelurahan Pipa Reja, Kecamatan Kemuning.
"Modusnya dengan mengajak korban jalan. Korban kemudian diajak ke lokasi (TPU) dekat krematorium," ungkapnya, seperti dikutip detikcom.
Ketika tiba di lokasi, korban AA dibekap hidung dan mulutnya hingga lemas oleh pelaku IS. Harryo menjelaskan, di lokasi sudah ada tiga rekan pelaku yang menunggu.
"Setelah korban lemas, para pelaku kemudian mencabuli (perkosa) korban secara bergilir. Diawali oleh IS, MZ, NZ, dan AS," katanya.
Setelah memperkosa korban, lanjutnya, para pelaku berpindah ke TKP selanjutnya. Lokasi kedua berjarak kurang lebih 30 menit dari yang pertama. Harryo menyebut, di sanalah lokasi korban ditemukan tak bernyawa.
"Di TKP kedua, korban kembali dicabuli dalam keadaan telah meninggal dunia. Mereka mencabuli korban dengan caranya masing-masing," katanya.
Polisi mengungkapkan motif empat pelaku di bawah umur AA memperkosa hingga membunuh korban. Niat bejat itu muncul usai kekasih korban sekaligus otak pembunuhan, IS, menonton film porno.
"Kami telah melakukan pemeriksaan terhadap pelaku yang dipandu oleh psikolog Biro SDM Polda Sumsel. Motifnya adalah menyalurkan nafsu," ujar Kapolrestabes Palembang, Kombes Haryo Sugihhartono, Kamis (05/09).
Haryo mengatakan IS mengumpulkan film porno dan video cabul di dalam HP miliknya. Hal itulah, katanya, yang memicu eksplorasi nafsu pelaku utama tersebut.
"Kami telah menyita bukti yang ditemukan di HP pelaku. Ditemukan beberapa video cabul (film porno) yang telah dikumpulkan IS (pelaku utama)," ujarnya.
Menurut Haryo, IS memang telah merencanakan pencabulan tersebut dari rumah sebelum bertemu dengan korban. Pelaku IS bersama pelaku lainnya, MZ (13), NS (12), dan AS (12), sempat berkumpul di rumahnya.
"Mereka memang sudah berniat melakukan rudapaksa (pemerkosaan) terhadap korban. Namun, tanpa disadari (pelaku), tindakan tersebut berakibat fatal yang menyebabkan kematian korban," ungkapnya.