Ini Jurus BEI Yogyakarta Masuk Pasar Tradisional
Ini Jurus BEI Yogyakarta Masuk Pasar Tradisional

Yogyakarta, MERDEKANEWS - Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta bakal menghadirkan galeri investasi di sejumlah pasar tradisional di Yogyakarta.Melebarkan penetrasi dengan menyasar pasar tradisional.

Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta, Irfan Noor Riza, mengatakan, pada tahun ini diharapkan pembentukan galeri investasi di sejumlah pasar tradisional itu bisa terwujud. "Ada beberapa pasar tradisional yang sedang kami bidik untuk terwujudnya galeri investasi pasar tradisional tersebut," kata Irfan di Yogyakarta, Rabu (11/4/2018).

Ia mengatakan gagasan pembentukan galeri investasi itu untuk menepis anggapan bahwa investasi di pasar modal hanya dapat diakses oleh kalangan menengah atas saja.

Menurut dia, para pedagang maupun pengunjung pasar tradisional pada prinsipnya memiliki kesempatan yang sama untuk berinvestasi. "Semangatnya adalah pasar modal itu untuk semua kalangan. Pasar modal tidak hanya untuk kalangan tertentu," kata Irfan.

Dengan membuka galeri investasi di pasar tradisional, Irfan berharap semakin banyak masyarakat dari berbagai kalangan yang melek saham. Kehadiran gelari itu sekaligus menjadi sarana edukasi dan sosialisasi untuk menekan jumlah korban investasi bodong yang marak akhir-akhir ini.

Selain membentuk galeri investasi di pasar tradisional, menurut dia, sebelumnya BEI DIY juga telah berupaya membentuk galeri di tingkat perdesaan untuk mendukung Program Desa Nabung Saham di DIY.

"Galeri investasi desa harapan kami tahun 2018 ini bisa kami wujudkan. Sambil kami bersama mempersiapkan sarana dan prasarananya, kami juga sudah melakukan beberapa kali edukasi di desa-desa di wilayah Gunung Kidul dan Bantul," katanya.

Ia menyebutkan jumlah investor pasar modal di DIY hingga Maret 2018, mencapai 33.130 orang. Atau meningkat 14,8% dibandingkam periode yang sama 2017 sebanyak 28.223 orang.

Peningkatan jumlah investor di DIY, menurut Irfan, antara lain dipicu gencarnya kampanye "Yuk Nabung Saham" sebagai salah satu upaya edukasi investasi bagi masyarakat, khususnya di pasar modal.

 

 

(setyaki purnomo)
Bappenas Dorong Penguatan Pasar Modal Untuk Capai Indonesia Emas 2045
Bappenas Dorong Penguatan Pasar Modal Untuk Capai Indonesia Emas 2045
Saham ANTAM Tetap Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI
Saham ANTAM Tetap Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI
Konsisten Laksanakan Keberlanjutan, ANTAM Tetap Jadi Penghuni Indeks ESG di BEI
Konsisten Laksanakan Keberlanjutan, ANTAM Tetap Jadi Penghuni Indeks ESG di BEI
Kinerja Gemilang: ELNUSA Kembali Terpilih Sebagai Konstituen Indeks PEFINDO iGrade
Kinerja Gemilang: ELNUSA Kembali Terpilih Sebagai Konstituen Indeks PEFINDO iGrade
Saleh Al Arouri Dibunuh Israel, Hamas Hentikan Pembahasan Gencatan Senjata
Saleh Al Arouri Dibunuh Israel, Hamas Hentikan Pembahasan Gencatan Senjata