Wujudkan Indonesia sebagai Kiblat Fesyen Muslim Dunia
BPJPH, Industri Tekstil dan Designer Luncurkan Indonesia Global Halal Fashion 2024
BPJPH, Industri Tekstil dan Designer Luncurkan Indonesia Global Halal Fashion 2024
Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama (Kemenag) bersama pelaku industri tekstil dan designer meluncurkan Indonesia Global Halal Fashion (IGHF). (Foto: Indra Maliara/merdekanews.co)

Jakarta, MERDEKANEWS -- Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama (Kemenag) bersama pelaku industri tekstil dan designer meluncurkan Indonesia Global Halal Fashion (IGHF) pada gelaran Indonesia Fashion Week.

Kepala BPJPH, Muhammad Aqil Irham, mengatakan bahwa IGHF dimaksudkan untuk mendorong pengembangan fesyen Muslim, yang merupakan salah satu langkah strategis untuk mengantarkan Indonesia sebagai kiblat fesyen dunia.

"Hari ini BPJPH bersama dengan industri tekstil dan para designer meluncurkan Indonesia Global Halal Fashion. Halal Fashion yang dimulai dari produk tekstil atau kain bersertifikat halal. Gelaran ini diharapkan membawa Indonesia sebagai kiblat fesyen Muslim dunia," kata Aqil, di Jakarta, Kamis (28/03).

Pengembangan fesyen halal, lanjutnya, juga dipastikan menjadi salah satu penguat halal value chain atau rantai pasok ekosistem halal nasional. Sebab tekstil atau kain halal dibutuhkan sebagai bahan baku fashion yang dihasilkan oleh para designer Indonesia.



Produk fesyen halal karya tangan-tangan anak bangsa tersebut selanjutnya ditargetkan dapat menembus pasar-pasar ekspor yang dianggap kunci untuk mengokohkan eksistensi fesyen Muslim Indonesia di kancah internasional, seperti ekspor ke negara-negara OKI, Timur Tengah maupun Eropa.

Potensi tersebut, menurut Aqil, harus digarap serius. Saat ini, Indonesia berada di posisi ketiga dunia secara keseluruhan peringkat The Global Islamic Economy Indicator (GIEI) dalam SGIE Report yang dirilis Dinarstandard 2023.

Indonesia mempertahankan posisi kedua dalam industri makanan halal dan mempertahankan posisi ketiga pada indikator fesyen dan mode, masih kalah dari Turki dan Malaysia.

Untuk menjadi nomor satu, Aqil memastikan upaya pengembangan produk fesyen halal dalam negeri juga harus dibarengi dengan upaya untuk terus menggencarkan promosi produk fesyen Muslim Indonesia di pasar global.

Salah satu upaya dilakukan dengan mengikutsertakan fashion Muslim dalam negeri untuk berpartisipasi aktif dalam berbagai ajang fesyen ternama.

Misalnya New York Fashion Week, Paris Fashion Week, London Fashion Week, Dubai Fashion Week, Turkey Fashion Week, dan Jakarta Muslim Fashion Week.

“Kita perlu mendorong fesyen halal kita di kancah internasional melalui platform-platform fashion week ternama di dunia," kata Aqil.

"Untuk itu, dalam waktu dekat BPJPH menggandeng KainHalal untuk memulai roadshow di lima negara. Tujuannya, selain untuk sosialisasi kewajiban sertifikasi halal bagi barang gunaan yang akan dimulai pada 2026 mendatang, juga dimaksudkan untuk mempromosikan produk fesyen halal kita ke pasar global," tandasnya.

Seperti diketahui, produk tekstil halal KainHalal merupakan kain bersertifikat halal pertama di dunia, merupakan produk dalam negeri yang berkualitas dan bersifat universal karena bisa dipakai di semua market, tak hanya di negara-negara Muslim. Sehingga, perlu diperkenalkan ke pasar dunia.

(Ind)
Kabar Baik bagi Eksportir, BPJPH - Saudi Halal Center SFDA Sinergi Saling Pengakuan Standar Halal
Kabar Baik bagi Eksportir, BPJPH - Saudi Halal Center SFDA Sinergi Saling Pengakuan Standar Halal
Menparekraf Kick Off Kolaborasi Akselerasi Sertifikasi Halal Produk Mamin di Destinasi Wisata
Menparekraf Kick Off Kolaborasi Akselerasi Sertifikasi Halal Produk Mamin di Destinasi Wisata
BPJPH Pastikan Implementasi Wajib Halal Oktober 2024 sebagai Peluang Perluasan Sinergi Produk Halal 
BPJPH Pastikan Implementasi Wajib Halal Oktober 2024 sebagai Peluang Perluasan Sinergi Produk Halal 
Kemenag Cairkan Dana BOS dan PIP Pesantren Tahap I Sebesar Rp220 Miliar
Kemenag Cairkan Dana BOS dan PIP Pesantren Tahap I Sebesar Rp220 Miliar
Kemenag: 75.572 Visa Jemaah Haji Reguler Terbit
Kemenag: 75.572 Visa Jemaah Haji Reguler Terbit