Tudingan Bansos Untuk Menangkan Palon 02, Bagian dari Sesat Berpikir karena Sakit Hati! Awas Blunder Sendiri
Tudingan Bansos Untuk Menangkan Palon 02, Bagian dari Sesat Berpikir karena Sakit Hati! Awas Blunder Sendiri
Ketua Umum Perjuangan Rakyat Nusantara Kanjeng Pangeran Norman

Jakarta, MERDEKANEWS - Ketua Umum Perjuangan Rakyat Nusantara Kanjeng Pangeran Norman, menyentil adanya pihak yang menuding bantuan sosial yang digulirkan pemerintah untuk kemenangan pasangan capres-cawapres 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

"Itu sesat pikir. Kritik boleh tapi sadar, jangan karena sakit hati kalah pilpres lalu framing isu yang menyesatkan yang ujungnya blunder sendiri," kata Pangeran Norman, kepada awak media, Jumat (22/3/2024).

Pangeran Norman menjelaskan, bantuan sosial dalam bentuk sambako tidak mengenal waktu, karena dialokasikan oleh negara untuk membantu rakyat yang terdampak bencana alam seperti gempa, banjir bandang, dan perubahan iklim.

Ia menambahkan bahwa bantuan sambako tidak memiliki kaitan dengan agenda politik, sehingga menuduh sebaliknya hanya akan mengakibatkan kesalahan yang merugikan diri sendiri si penuding.

"Bantuan sambako tidak ada kaitan dengan pemilu atau pilpres. Jadi kalau lagi mimpi bangun karena nanti ketiduran malah ketinggalan kereta," pungkas Norman.

(Viozzy)
Jokowi Minta Semua Bersatu Usai Putusan MK: Dukung Proses Transisi Pemerintahan Baru
Jokowi Minta Semua Bersatu Usai Putusan MK: Dukung Proses Transisi Pemerintahan Baru
Presiden Jokowi Soal Putusan MK: yang Paling Penting Tuduhan Politisasi Bansos Tidak Terbukti
Presiden Jokowi Soal Putusan MK: yang Paling Penting Tuduhan Politisasi Bansos Tidak Terbukti
Prabowo Bicara Soal Kejamnya Tudingan Kecurangan Pilpres, Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK
Prabowo Bicara Soal Kejamnya Tudingan Kecurangan Pilpres, Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK
Rampai Nusantara: Deskreditkan Isu Kemenangan Gegara Bansos ke Prabowo Bikin Rakyat Antipati
Rampai Nusantara: Deskreditkan Isu Kemenangan Gegara Bansos ke Prabowo Bikin Rakyat Antipati