Bantu WNI Terdampak Gempa di Jepang, Ini Nomor Hotline KBRI Tokyo dan KJRI Osaka
Bantu WNI Terdampak Gempa di Jepang, Ini Nomor Hotline KBRI Tokyo dan KJRI Osaka
Gempa berkekuatan 7.6 magnitudo mengguncang wilayah pantai Laut Jepang yang berpusat di Semenanjung Noto, Prefektur Ishikawa. (Foto: istimewa)

Jakarta, MERDEKANEWS -- Gempa berkekuatan 7.6 magnitudo dengan intensitas seismik 5+ mengguncang wilayah pantai Laut Jepang yang berpusat di Semenanjung Noto, Prefektur Ishikawa pada Senin (01/01/2024) pukul 16.10 waktu setempat atau sekira pukul 14.10 WIB.

Gempa ini juga dirasakan di wilayah Prefektur Niigata, Toyama, Fukui, Nagano, Gifu, Tokyo, Yamagata, Fukushima, Ibaraki, dan Tochigi. Wilayah Gunma, Saitama, Shizuoka, Aichi, Mie, Shiga, Kyoto, Osaka, Hyogo, Nara, Tottori, Iwate, Miyagi, dan Akita.

KBRI Tokyo mencatat terdapat 1.315 warga negara Indonesia yang menetap di Prefektur Ishikawa, 1.344 di Prefektur Toyama dan 1.132 di Prefektur Niigata.

KBRI Tokyo dan KJRI Osaka telah mengeluarkan imbauan agar warga negara Indonesia tetap waspada atas gempa susulan dan tsunami dan selalu memantau informasi dan arahan otoritas setempat.

KBRI Tokyo dan KJRI Osaka telah mengaktifkan nomor hotline untuk situasi darurat sebagai berikut:

KBRI Tokyo:+818035068612
KJRI Osaka: +818031131003.

(Jyg)
Pasca Gempa Garut 6.2, BMKG: Waspada Potensi Longsor dan Banjir Bandang Mengintai Sukabumi hingga Bandung
Pasca Gempa Garut 6.2, BMKG: Waspada Potensi Longsor dan Banjir Bandang Mengintai Sukabumi hingga Bandung
Jokowi Resmikan Rekonstruksi 147 Bangunan Pascagempa Sulbar
Jokowi Resmikan Rekonstruksi 147 Bangunan Pascagempa Sulbar
Pasca Gempa Tuban Pertamina Pastikan Pasokan Energi Tetap Normal
Pasca Gempa Tuban Pertamina Pastikan Pasokan Energi Tetap Normal
Ini Penyebab Kenapa Guncangan Gempa Tuban Dirasakan Hingga ke Kalimantan
Ini Penyebab Kenapa Guncangan Gempa Tuban Dirasakan Hingga ke Kalimantan
Pembantaian Warga Gaza Saat Antre Bantuan, Indonesia Kritik Keras Respon DK PBB: Lamban!
Pembantaian Warga Gaza Saat Antre Bantuan, Indonesia Kritik Keras Respon DK PBB: Lamban!