Tiga Kali Mangkir, Bos Gajah Tunggal Ogah Diperiksa KPK
Tiga Kali Mangkir, Bos Gajah  Tunggal Ogah Diperiksa KPK
Sjamsul Nursalim

JAKARTA, MerdeNews -Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), kembali gagal memeriksa pemilik PT Gajah Tunggal, Sjamsul Nursalim dan Itjih Nursalim (istrinya), Senin (6/11/2017). 

Mereka sudah tiga kali mangkir saat  diperiksa penyidik KPK sebagai saksi dalam kasus penerbitan Surat Keterangan Lunas Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (SKL BLBI), yang menguntungkan Nursalim sebagai pemilik Bank Dagang Negara Indonesia (BDNI) . 

Juru bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, pasangan suami istri ini (Sjamsul Nursalim dan Itjih Nursalim), diketahui KPK masih berada di Singapura. Surat panggilan juga telah dikirim ke kediamannya melalui kerja sama dengan otoritas Singapura. 

"Kita sudah bekerja sama dengan otoritas Singapura untuk menyampaikan panggilan. Direncanakan untuk dipanggil sebagai saksi tersangka Syafruddin Arsyad Temenggung dalam kasus BLBI," jelas Febri. 

Selain menjadwalkan pemeriksaan Sjamsul dan Itjih, KPK juga memeriksa Direktur HR PT Gajah Tunggal Tbk, Jusup Agus. Beda dengan bosnya, Jusup hadir memenuhi panggilan penyidik KPK. 

Usai diperiksa, Jusup menolak menjelaskan materi pemeriksaan. Ia terus berjalan ke luar gedung KPK meski wartawan terus bertanya."Enggak ada, tanyakan saja ke penyidik," singkat Jusup.
 

(Aziz)
4 Tahun Jaminan SK PNS Guru Tidak Dikembalikan, Tim Hukum HRY & Partners Menangkan Gugatan Atas Bank DKI
4 Tahun Jaminan SK PNS Guru Tidak Dikembalikan, Tim Hukum HRY & Partners Menangkan Gugatan Atas Bank DKI
Kemendikbudristek Terbitkan Payung Hukum bagi Implementasi Kurikulum Merdeka secara Nasional
Kemendikbudristek Terbitkan Payung Hukum bagi Implementasi Kurikulum Merdeka secara Nasional
Hukum Demi Kemanusiaan, Keteraturan Sosial dan Peradaban
Hukum Demi Kemanusiaan, Keteraturan Sosial dan Peradaban
Menuju Etika dan Hukum Sebagai Pondasi Politik yang Berkeadilan di Indonesia
Menuju Etika dan Hukum Sebagai Pondasi Politik yang Berkeadilan di Indonesia
Pemilu 2024, Persoalan Etika dan Adab Harus Dijunjung Tinggi
Pemilu 2024, Persoalan Etika dan Adab Harus Dijunjung Tinggi