Bappenas Perkuat Industri Manufaktur Riau
Bappenas Perkuat Industri Manufaktur Riau
Bappenas mengunjungi Kawasan Industri Tenayan, Kompleks Industri Riau Andalan Pulp and Paper, Pelabuhan Ekspor Internasional Dumai, dan beberapa titik jalan pendukung konektivitas Riau.

Pekanbaru, MERDEKANEWS --  Kementerian PPN/Bappenas mengunjungi Kawasan Industri Tenayan, Kompleks Industri Riau Andalan Pulp and Paper, Pelabuhan Ekspor Internasional Dumai, dan beberapa titik jalan pendukung konektivitas Riau.

Sekretaris Kementerian PPN/Sekretaris Utama Bappenas Taufik Hanafi menyatakan, kunjungan kerja tersebut membidik isu-isu strategis dan kondisi riil perekonomian Riau.

“Sebelum melakukan kunjungan lapangan, kami telah melakukan evaluasi kinerja pembangunan daerah dan melakukan rangkaian pertemuan internal, termasuk pertemuan-pertemuan konsolidasi mengenai temuan di lapangan,” ujar Sesmen Taufik dalam Rapat Kerja bersama Gubernur Provinsi Riau Syamsuar, Sabtu (8/10).

Provinsi Riau diharapkan dapat berkontribusi terhadap transformasi ekonomi Indonesia melalui tiga hal. Pertama, mendorong pertumbuhan industri manufaktur penghasil produk hilir, agar dapat terus menjadi andalan industrialisasi Indonesia, melalui industri yang menyerap tenaga kerja, industri dengan prinsip ekonomi hijau (sustainable production, konservasi, energi baru dan terbarukan, dan ekonomi sirkular), industri berteknologi tinggi dan industri 4.0, serta industri berbasis inovasi.

Kedua, meningkatkan konektivitas provinsi dan antar provinsi agar menjadi bagian dari integrasi ekonomi domestik.

Ketiga, meningkatkan literasi keuangan untuk investasi, demi memperpanjang bonus demografi.

Dalam proses mengoptimalkan peran Riau untuk transformasi ekonomi Indonesia, Kementerian PPN/Bappenas menelaah kontribusi industri manufaktur dalam perekonomian Riau yang menjadi modal penting untuk mendukung industrialisasi Indonesia.

“Kami mencermati share industri manufaktur semakin lama semakin meningkat, demikian juga share industri sektor pertanian mengalami peningkatan. Dari dua sektor ini saja, sudah lebih dari 50 persen memberikan kontribusi terhadap perekonomian Riau. Peningkatan kontribusi dari sektor pertanian ini seiring peningkatan aktivitas industri manufaktur yang mayoritas industri berbasis agro,” tutur Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti.

Di 2021, sektor industri tercatat sebesar 28,08 persen dari PDRB Riau. Ke depan, industri pengolahan berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi Riau.

Kementerian PPN/Bappenas mengidentifikasi tiga faktor utama penghambat pertumbuhan jangka panjang ekonomi Riau, yakni terbatasnya inklusi keuangan dan penyaluran kredit, infrastruktur konektivitas, dan tingkat pengangguran relatif tinggi, berkaitan dengan tingginya persentase tenaga kerja informal dan rendahnya cakupan program Jamsostek rendah.

“Langkah berikutnya, perlu kita tajamkan kembali, apakah memang isu ini yang kita harus berikan rekomendasi atau ada isu-isu lain yang perlu kita lihat,” tutur Staf Ahli Bidang Sinergi Ekonomi dan Pembiayaan Kementerian PPN/Bappenas Erwin Dimas.

(Fiki Amrullah)
Bappenas - WRI Indonesia Sepakat Susun Peta Jalan Dekarbonisasi Industri Nikel
Bappenas - WRI Indonesia Sepakat Susun Peta Jalan Dekarbonisasi Industri Nikel
Bappenas Perkuat Peran Zakat dan Wakaf Bagi Pembangunan Nasional
Bappenas Perkuat Peran Zakat dan Wakaf Bagi Pembangunan Nasional
Bappenas Dorong Penguatan Pasar Modal Untuk Capai Indonesia Emas 2045
Bappenas Dorong Penguatan Pasar Modal Untuk Capai Indonesia Emas 2045
Kemenag - Bappenas Bakal Gelar Zakat Impact Forum 2024, Bahas Apa?
Kemenag - Bappenas Bakal Gelar Zakat Impact Forum 2024, Bahas Apa?
Gelar Training Of Trainers, Bappenas-Kemendagri Sepakat Tingkatkan Keselarasan RPJPD dengan RPJPN 2025-2045
Gelar Training Of Trainers, Bappenas-Kemendagri Sepakat Tingkatkan Keselarasan RPJPD dengan RPJPN 2025-2045