AH Masih Bungkam, Isu Skandal Asmara Bahayakan Partai, Tagar SelamatkanGolkar Bergema di Twitter
AH Masih Bungkam, Isu Skandal Asmara Bahayakan Partai, Tagar SelamatkanGolkar Bergema di Twitter
Tagar #selamatkangolkar di twitter

Jakarta, MERDEKANEWS - Hashtag #SelamatkanGolkar mendadak ramai diperbincangkan dan menjadi trending topic di sosial media Twitter, Selasa (28/12) pagi. Hashtag itu diduga merupakan lanjutan dari tanda pagar (tagar) #AHSelingkuh dan #AHHarusJawab yang sempat juga ramai beberapa hari belakangan.

Topic perbincangan dalam tagar #SelamatkanGolkar masih seputar dugaan kasus perselingkuhan perempuan bernama Rifa Handayani dengan Ketua Umum Partai Golkar yang juga Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Netizen meminta Ketum AH memberikan klarifikasi seputar skandal tersebut.

“Harusnya sesepuh Golkar langsung meminta klarifikasi Ketum AH soal ini. Biar gak jadi liar buat Partai dan buat Kabinet Pak @Jokowi #SelamatkanGolkar,” tulis pemilik akun @pejuang_rakyat2. 

Kasus dugaan perselingkuhan AH dengan Rifa terjadi pada 2013 silam, namun terkuak setelah setelah Rifa melapor ke Polda Metro Jaya atas adanya ancaman dan intimidasi dari AH dan istrinya, YH. Rifa juga telah meminta perlindungan ke Komnas HAM karena merasa jiwanya terancam. 

Setelah laporan itu, Rifa berbicara di sejumlah forum. Misalnya, dia menggelar konferensi pers sehari setelah lapor polisi kemudian blak-blakan di chanel Youtube Hersubeno Arief. Dia menerangkan panjang lebar tetang hubungan khususnya dengan AH, saat yang bersangkutan masih menjadi anggota DPR RI. 

Kasus tersebut sempat silent tak diketahui publik, namun kembali mengemuka saat RIfa mengakui bahwa dia diteror oleh AH dan istrinya. Bahkan rekaman pembicaraan via telepon antara pria yg diduga suami Rifa, Yuda dengan AH juga beredar di media sosial.

Meski demikian, AH masih tetap diam, termasuk Golkar. Tak ada satu pun politisi yang ada di struktur partai Golkar yang mau bersuara terkait skandal tersebut.

“Ini gaswat menurut gue. Golkar harus buru-buru klarifikasi soal dugaan perselingkuhan Ketum AH dan “Nyayian” Rifa yg katanya diintimidasi. Ayo kompak #SelamatkanGolkar,” cuit pemilik akun @mnerokok sambil menyematkan link Youtube berisi rekaman pembicaraan AH dengan suami Rifa.

“Airlangga elektabilitasnya masih jauh dari Ganjar, Prabowo, dan Anies Baswedan. Ini malah ada lagi skandal. Makanya harus diklarifikasi dan diclearkan dulu. #SelamatkanGolkar,” imbuh pemilik akun @melaniscmeaky. 

Ini juga ternyata membuat khawatir beberapa politisi Golkar. Misalnya, politisi senior Golkar Erwin Ricardo Silalahi yang meminta AH segera klarfikasi.

"Benar atau tidak, Airlangga Hartarto harus segera memberikan keterangan atau klarifikasi. Jika tidak Golkar yang akan dirugikan,” ujarnya.

Kader Golkar Papua, Paskalis Kossay, bahkan mendesak para sesepuh partai berlambang pohon beringin itu segera melakukan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Musnalub). Kata dia, akibat isu perselingkuhan itu berkembang, sudah susah untuk dikendalikan sehingga upaya apapun semua perjalanan skandal dialami AH sudah menjadi konsumsi publik. 

“Para tokoh senior yang duduk dalam Dewan Pembina, Dewan Penasehat, Dewan Pakar dan Dewan Etik segera mengambil langkah-langkah penyelamatan partai melalui Musyawarah Nasional Luar Biasa (MUNASLUB)," beber Paskalis.

(Siswo Hadi)
Dua Ormas Partai Beringin Deklarasikan Dukungan untuk Airlangga Hartarto
Dua Ormas Partai Beringin Deklarasikan Dukungan untuk Airlangga Hartarto
Soal Temuan PPATK: Airlangga Tepis Golkar Terima Dana dari Luar Negeri Selama Masa Pemilu 2024
Soal Temuan PPATK: Airlangga Tepis Golkar Terima Dana dari Luar Negeri Selama Masa Pemilu 2024
REPNAS Capai Tingkat Teratas di Big Data Relawan Aktif, Paling Banyak Menjadi Topik di Sosmed
REPNAS Capai Tingkat Teratas di Big Data Relawan Aktif, Paling Banyak Menjadi Topik di Sosmed
Bergejolak! PBNU Tepis Ada Aroma Politik di Balik Pencopotan KH Marzuki Mustamar
Bergejolak! PBNU Tepis Ada Aroma Politik di Balik Pencopotan KH Marzuki Mustamar
Dinilai Bersifat Final dan Mengikat, Putusan MKMK Besok Dinilai Tidak Akan Mengubah Hasil Putusan MK
Dinilai Bersifat Final dan Mengikat, Putusan MKMK Besok Dinilai Tidak Akan Mengubah Hasil Putusan MK