Meski Ada Diskon PPnBM 100 Persen, Penjualan Mobil Belum Lompat Tinggi, Orang Kaya Lebih Memilih Simpan Duit di Bank
Meski Ada Diskon PPnBM 100 Persen, Penjualan Mobil Belum Lompat Tinggi, Orang Kaya Lebih Memilih Simpan Duit di Bank
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto

MERDEKANEWS, Jakarta - Untuk menyelamatkan industri otomotif dalam negeri, pemerintah memperpanjang diskon pajak mobil baru atau Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) 100 persen, hingga Agustus 2021.

Sebelumnya, diskon ini hanya diberikan sejak Maret hingga Mei 2021. Benar saja, penjualan otomotif yang semula sepi terdampak pandemi COVID-19, berangsur pulih.

Selanjutnya, pemerintah ancang-ancang melanjutkan relaksasi PPnBM hingga Agustus. Padahal, sebelumnya, pemerintah merencakaan diskon 50% untuk PPnBM periode Juni-Agustus 2021.

Namun demikian, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto mengatakan, perpanjangan insentif pajak tersebut, tidak efektif mendongkrak penjualan otomotif di dalam negeri.Tidak bisa dipungkiri masih adanya pandemi membuat orang kaya masih ragu membelanjakan uangnya.

"Tentunya dengan ada insentif ini berharap penjualan mobil akan meningkat, tapi selama pandemi masih mengancam, masih ada keraguan di sana. Itu yang menyebabkan penjualan mobil belum sesuai harapan," kata Kecuk, sapaan akrabnya, dikutip dari kumparan, Rabu (16/6/2021).

Berdasarkan data yang didapat dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil pada kuartal I 2021 masih mengalami kontraksi. Sedangkan pada Mei 2021 belum setinggi yang diharapkan.

Per Mei 2021, penjualan mobil di nasional hanya 64.000 unit atau turun 19,2 persen dibanding April 20121 yang mencapai sekitar 79.600 unit. "Mereka (kelas menengah atas) punya uang, terbukti dari jumlah tabungan meningkat. Tapi uang-uang itu belum dibelanjakan, jadi kemungkinan di sana masih ada keraguan (untuk membelanjakannya)," tutur Suhariyanto.

Jika merujuk pada data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), memang ada peningkatan tabungan milik orang kaya di bank di masa pandemi. Penambahan dana terbesar ada di kelompok rekening dengan saldo di atas Rp 5 miliar yang nota bene merupakan milik orang-orang kaya.

Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan, selama bulan April 2021, total simpanan bank umum mengalami kenaikan sebesar Rp 669,79 triliun atau naik 10,79 persen (yoy). Kenaikan ini didorong oleh saldo seluruh jenis simpanan. "Tiering simpanan dengan saldo di atas Rp 5 miliar tercatat mengalami kenaikan paling besar. Yakni melonjak sebesar Rp 432,96 triliun atau setara 14,68 persen secara year on year," kata Purbaya dalam rapat dengan Komisi XI DPR, Senin (14/6).

Jumlah itu mencakup 64,64 persen dari total kenaikan dana simpanan di bank umum. Adapun saldo simpanan kurang dari Rp 2 miliar per rekening, juga mengalami kenaikan sebesar Rp 212,58 triliun atau naik sebesar 7,89 persen (yoy). Selanjutnya, total simpanan di atas Rp 2 miliar juga terkerek sebesar Rp 457,21 triliun alias 11,02 persen yoy.

 

(Setyaki Purnomo)
BPSDM Kemendagri Bangun Kesepahaman Kerja Sama dengan KAS Jerman dan The Habibie Center
BPSDM Kemendagri Bangun Kesepahaman Kerja Sama dengan KAS Jerman dan The Habibie Center
BPS: Ekspor Pertanian Naik 61,91 Persen Disaat Sektor Lain Alami Penurunan
BPS: Ekspor Pertanian Naik 61,91 Persen Disaat Sektor Lain Alami Penurunan
CBC Dorong Bank Perkuat  Perlindungan Data Pribadi Nasabah
CBC Dorong Bank Perkuat Perlindungan Data Pribadi Nasabah
Sekjen Kemendagri Minta BPD Perkuat Layanan Perbankan di Daerah
Sekjen Kemendagri Minta BPD Perkuat Layanan Perbankan di Daerah
Melesat, Volume Transaksi Cash Management di QLola by BRI Tumbuh 33,9 persen Capai Rp6.788 Triliun
Melesat, Volume Transaksi Cash Management di QLola by BRI Tumbuh 33,9 persen Capai Rp6.788 Triliun