Malang, MERDEKANEWS - Masuk tahun politik, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati semakin rajin blusukan ke kampus-kampus. Akankah sang menteri kepincut nyapres atau cawapres di 2019?

Dalam Dies Natalis ke-55 Universitas Brawijaya (Unibraw) di Gedung Samantha Krida Unibraw, Malang, Jawa Timur, Jumat (5/1/2017), Sri Mulyani bicara soal perbaikan ekonomi.

“Posisi ini penting untuk terus menjaga momentum perbaikan, dan kemajuan yang tidak hanya penting bagi Indonesia namun juga dunia. Menjaga momentum perbaikan ekonomi dilakukan melalui perkuatan sisi produksi, memperkuat sisi permintaan, serta membangun institusi dan regulasi yang baik,” kata Mulyani dikutip dari laman resmi Kementerian Keuangan.

Sri Mulyani menyebut, pada 2017 merupakan momentum pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat meningkat. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan mencapai 5,05%, dengan perbaikan ekonomi global yang menyumbang perbaikan kinerja ekspor yang tumbuh 17,3% di triwulan III-2017.

Dari sisi internal permintaan domestik tetap terjaga, dengan konsumsi Rumah Tangga tumbuh stabil pada tingkat 4,9%. Sementara investasi menunjukkan momentum perbaikan dengan tumbuh di atas 7%. Ini merupakan hasil positif dari reformasi struktural melalui peluncuran paket-paket kebijakan ekonomi yang telah memperbaiki iklim investasi di dalam negeri.

Ia menambahkan, capaian Indonesia pada 10 tahun terakhir yaitu menempati ranking tertinggi ketiga di antara negara G-20 setelah Tiongkok dan India dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 5,6%.

Dilihat dari ukuran ekonomi, Indonesia menempati urutan ke-16 di antara anggota G-20 dengan tingkat pendapatan perkapita meningkat dari US$830 di tahun 2000 menjadi US$3,570 di tahun 2016 yang mengangkat status Indonesia dari low income country menjadi middle income country.
    
#SriMulyani#Cawapres2019#UniversitasBrawijaya#JokoWidodo#