TANGERANG, MerdekaNews – Bau daging terbakar masih menyengat di lokasi kebakaran gudang mercon kembang api. Warga yang tinggal di lokasi gudang milik PT Panca Buana Cahaya Sukses mengaku, bau daging kebakar makin menyengat.

“Makin malam makin menyengat,” tegas Dayat (40) saat ditemui wartawan di lokasi gudang terbakar yang terletak di Jalan Raya SMPN 1 Kosambi, Desa Belimbing, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis malam (26/10/2017).

Hingga pukul 23:45 WIB, jumlah korban bertambah menjadi 47 orang dan 46 dirawat dengan kondisi luka bakar. Saat ditemukan, kondisi jenazah sulit dikenali.

"Tadi sekitar pukul 16.00 WIB, kami mengevakuasi korban meninggal dunia 39 orang. Seluruh korban dibawa ke RS Polri Kramatjati. Kemudian kami lakukan penelusuran dan ditemukan lagi 8 korban meninggal. Jadi total ada 47 orang," ujar Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Harry Kurniawan.

Terkait dengan para korban luka, kata Harry, petugas telah membawanya ke sejumlah rumah sakit di Tangerang. Mereka ada yang dirawat di RS Mitra Husada dan RSUD Tangerang.

"Ada 46 orang yang dirawat di rumah sakit. Mereka umumnya mengalami luka bakar ringan hingga sedang," jelas dia.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, berdasarkan keterangan saksi ada 103 pekerja yang bekerja di pabrik saat kejadian.

Pintu Terkunci

Tragedi maut terbakarnya gudang mercon mulai terkuak. Ternyata, banyaknya korban tewas lantaran pintu keluar terkunci di dalam.

Alhasil, karyawan yang berada di dalam tidak bisa keluar dan terkepung api. Menurut Kepala Desa Belimbing, Maskota dirinya mendengar suara teriakan dan gedor-gedor pintu saat ada ledakan.

Maskota menduga para pekerja terkunci di dalam pabrik.

"Kalau lihat mungkin mereka sudah terbiasa, kalau pekerja tidak dikunci mungkin banyak yang selamat pak. Mereka itu ada kejadian banyak teriak, gedor-gedor pintu," kata Maskota.

Maskota menyatakan, akibat pintu terkunci dari dalam, banyak para pekerja yang kesulitan untuk keluar. Karena itu, para pekerja tidak bisa menyelamatkan diri dari ledakan di pabrik petasan tersebut.

"Menurut informasi karena pintu gerbang tertutup dan terkunci. Terkunci dari dalam jadi beliau tidak bisa selamatkan diri," terangnya.

Maskota juga menjelaskan ledakan di pabrik petasan itu terasa hingga ke rumahnya. Rumah kepala desa itu berada sekitar 3 kilometer dari lokasi kejadian.

"Ledakan terasa dari rumah saya, rumah saya 3 kilometer dari sini kaca rumah bergetar istri saya bilang begitu," tuturnya.

Liburan di Malaysia?

Indra Liyono (40) warga Jakarta Barat sang pemilik gudang mercon maut ternyata sedang berada di luar negeri. Pengusaha kembang api itu kabarnya sedang berlibur di Malaysia.

Kapolres Tangerang Kota Kombes Pol Harry Kurniawan mengatakan, pemilik pabrik petasan di Kosambi, Tangerang saat ini berada di Malaysia. Adapun pemilik, nantinya bakal diperiksa polisi terkait ledakan petasan itu.

Namun, polisi belum memastikan dalam rangka apa pemilik tersebut berada di negeri seberang tersebut. "Kalau sudah kembali, kita akan lakukan klarifikasi terkait usahanya dan kegiatan pembuatan kembang api itu," ujar Harry pada wartawan, Kamis (26/10/2017).

Menurut Harry, polisi sudah berkomunikasi dengan pemilik usaha kembang api tersebut. Rencananya, pemilik usaha petasan itu bakal pulang secepatnya ke Indonesia mengingat tempat usahanya sudah ludes dilalap api petasan.

Sejauh ini, lanjut Harry, polisi sudah memeriksa tiga orang saksi di kasus ledakan petasan itu. Namun, polisi belum menemukan titik terang penyebab usaha petasan itu meledak dan membakar puluhan orang pekerja.

"Utamanya (pemilik usaha) akan diperiksa penyebab terjadinya kebakaran itu, apakah dia punya safety saat kegiatan kerja karyawan berlangsung dan kami mintai keterangan juga terkait pembuatan kembang api," katanya.