Yogyakarta, MERDEKANEWS - Pemerintah menargetkan Indonesia masuk ke 10 negara berperekonomian terbesar di dunia pada 2030. Sesuai dengan peta jalan Making Indonesia 4.0, alias revolusi industri.

“Kami ingin mengejar tahun 2030 (Indonesia) menjadi 10 ekonomi dunia. Dan ini merupakan dream (peta jalan) dalam Industri 4.0,” kata Kepala Badan Penelitian dan pengembangan Industri Kementerian Perindustrian Ngakan Timur Antara di Yogyakarta, Jumat (1/9/2018).

Menurut dia, dengan penerapan ini setiap tahunnya bisa menyumbang pertumbuhan ekonomi sebesar 2%. Untuk itu, kementerian akan berkoordinasi dengan Kementerian atau lembaga terkait, guna melakukan program nasional ini. “Dengan penerapan industri 4.0 ini diharapkan dapat menyumbang pertumbuhan 2% setiap tahun,” ujar dia.

Ngakan sepakat bahwa untuk mencapai semua itu, ada beberapa faktor harus diperhatikan dengan baik. Antara lain, adanya kerja sama yang baik antara kementerian atau lembaga. Sebab, industri 4.0 adalah agenda nasional. "Seluruh stake holder harus bergerak bersama, bahwa untuk melakukan ini ada 10 inisatif yang harus dilakukan bersama-sama Kementerian atau Lembaga dan pemda,” ujar dia.

Sebab, jika itu tidak dilakukan dia meyakini perjalanan industri 4.0 meleset dari target. “Apalagi transformasi industri itu bicara investasi, itu akan menjadi tanda tanya bagi investor," ujar dia.

Adapun beberapa hal yang harus dilakukan secara bersama-sama yakni, memperbaiki alur aliran meterial dengan memperkuat produksi material sektor hulu; mendesain ulang zona industri; mengakomodasi standar sustainability, pemberdayaan UMKM dan membangun infrastruktur digital nasional.

Kemudian menarik investasi asing, meningkatkan kualitas SDM, membentuk ekosistem inovasi, menerapkan inisiatif investasi teknologi dan harmonisasi aturan dan kebijakan. "Untuk melakukan transformasi itu bukan pekerjaan mudah dan bukan tugas Kemenperin sendiri, 4.0 adalah agenda nasional, jadinya seluruh stake holder kita harus membangun optimisme dan positif dalam bergerak," kata dia.