Semester II-2018
Indef: Barang Produksi Menumpuk, Industri Seret
Indef: Barang Produksi Menumpuk, Industri Seret
Direktur Eksekutif Indef, Enny Sri Hartati

Jakarta, MERDEKANEWS - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) mengkhawatirkan peningkatan inventori, atau barang sudah diproduksi tapi belum terjual.

Di triwulan II-2018, derasnya inventori ini berpotensi mengancam pertumbuhan ekonomi pada semester II-2018. "Peningkatan inventori terjadi karena pelaku usaha meningkatkan produksi ketika Lebaran. Namun, sekalipun ada peningkatan konsumsi, ternyata barang produksi dalam negeri hanya di gudang," kata Direktur Eksekutif Indef, Enny Sri Hartati di kantornya, Jakarta, Rabu (8/8/2018).

Pada triwulan II 2018, produk inventori tumbuh 44,07% (yoy) dan 18,5% (q-to-q). Perubahan inventori tersebut memiliki andil 0,46% terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang tercatat 5,27%.

Hal tersebut menunjukkan bahwa peningkatan produksi sebagai antisipasi Lebaran, banyak yang  tidak terjual. Adanya peningkatan impor sebesar 15,17% (yoy) memunculkan dugaan bahwa peningkatan konsumsi tidak kemudian dibelanjakan ke sektor industri dalam negeri. Laju pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada triwulan II-2018, tercatat 5,14% (yoy). Angka tersebut lebih besar dibandingkan triwulan I-2018 sebesar 4,95% (yoy).

Enny menyebutkan, inventori yang masih banyak di gudang, berpotensi membuat dunia usaha tidak melakukan ekspansi pada triwulan berikutnya. "Kalau tidak ada ekspansi, maka tidak ada perluasan kerja. Kalau tidak ada lapangan kerja yang meningkat, maka otomatis sumber pendapatan orang untuk konsumsi ada potensi untuk menurun," ujar dia.

Oleh karena itu, Enny mendorong pemerintah untuk kreatif menciptakan mesin pertumbuhan baru pada semester II 2018, seperti Pertemuan Tahunan IMF-WB dan Asian Games 2018 meskipun keduanya memiliki dampak terbatas.

Selain itu, pemerintah juga diimbau untuk mengevaluasi sisi belanjanya yang tidak produktif untuk kemudian dialihkan ke sektor produktif. "Kalau tidak ada respons yang cepat dari pemerintah hampir dipastikan pertumbuhan triwulan III 2018 dan triwulan IV 2018 justru turun karena mesin penggarap pertumbuhan ekonominya sudah terkumpul di triwulan II 2018," kata Enny.

(Eko Satria)
Sambangi Menko Airlangga, Tony Blair Optimis Kawasan Asia Tenggara Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Dunia
Sambangi Menko Airlangga, Tony Blair Optimis Kawasan Asia Tenggara Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Dunia
Kemenperin: Beli Produk Industri Lokal Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Kemenperin: Beli Produk Industri Lokal Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Korsel Gali Potensi Pertumbuhan Ekonomi Digital RI Lewat The Bell Global Investment Roadshow
Korsel Gali Potensi Pertumbuhan Ekonomi Digital RI Lewat The Bell Global Investment Roadshow
Industri Pengolahan Jadi Sumber Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi di Tahun 2023
Industri Pengolahan Jadi Sumber Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi di Tahun 2023
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan IV 2023 Tumbuh Sebesar 5,04 Persen
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan IV 2023 Tumbuh Sebesar 5,04 Persen