
Jakarta, MERDEKANEWS - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bilang, pembukaan lelang operator Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat dilakukan pada akhir 2018.
“(Lelang operator Patimban bulan, red) September,” kata Budi seusai menghadiri penandatangan kontrak pembangunan pelabutan Patimban tahap I di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (27/7/2018).
Meski belum secara resmi dibuka, Budi mengamini sudah banyak yang berminat. Sedikitnya 10 operator ingin meminangnya. “Ada 10 (operator yang minat),” kata Budi.
Namun begitu, dia tidak merinci siapa saja 10 operator itu. Budi tidak menepis beberapa BUMN juga berminat. Yakni Pelindo II dan Astra. Ternyata, masih menurut mantan Dirut Angkasa Pura II ini, banyak investor asal Jepang yang tertarik mengelola Pelabuhan Patimban yang ukurannya setara dengan Pelabuhan Tanjung Priok. “Jepang (juga minat jadi operator),” kata dia.
Kementerian Perhubungan dengan Japan Internasional Cooperation Agency (JICA), sebelumnya suidah meneken kerja sama pembiayaan terkait pembangunan Pelabuhan Patimban. Lembaga bentukan Jepang untuk membantu pembangunan negara-negara berkembang mengucurkan dana Rp8,99 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk membangun pelabuhan Fase I.
Budi mengatakan, setelah duit itu cair, maka konsorsium pun bisa langsung mengerjakan proyek itu. Proyek itu mulai digarap pada awal Agustus 2018.Dijelaskan bahwa pembangunan proyek ini akan dilakukan dalam dua fase. Fase pertama akan ada 10 paket. Pembangunan fase pertama ini akan melakukan pengembangan kapasitas pelabuhan, dari 1 juta teus menjadi 3,5 juta teus.
Dan, Pelabuhan Patimban, ditargetkan sudah bisa beroperasi pada tahun depan. Direncanakan menjadi pelabuhan keberangkatan kapal Roro. Nah, untuk fase dua pembangunan pelabuhan akan diselesaikan pada 2027. Apabila sudah rampung, Pelabuhan Patimban mampu menampung kargo sebesar 7,5 juta teus. Wajarlah kalau banyak yang berminat termasuk Saudara Tua, Jepang.
(Setyaki Purnomo)