Jakarta, MERDEKANEWS - Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan dijagokan untuk berduel dengan Jokowi. Tapi, Anies terlihat masih enggan bicara soal pilpres.

Namun, Anies hingga saat ini masih bungkam dan enggan menanggapi ketika awak media beberapa kali mencecar pertanyaan seputar dukungan yang datang dari partai dan organisasi masyarakat untuk dijadikan calon presiden atau calon wakil presiden.

Setiap kali mendengar pertanyaan itu, Anies selalu berusaha mengalihkan atau menanggapi dengan senyum kecil. Tidak jarang, Anies selalu meminta untuk pertanyaan yang diajukan hanya seputar acara yang dia hadiri atau kinerja Pemprov DKI.

Begitu juga ketika dia memimpin apel pelaksanan survei Tim Pengawasan Terpadu Penyediaan Sumur Resapan dan Instalasi Pengolahan Air Limbah serta Pemanfaatan Air Tanah yang dilaksanakan di kawasan Jakarta Industri Estate Pulogadung (JIEP), Cakung, Jakarta Timur, Senin (9/7/2018).

Dalam kesempatan itu,  Anies juga tidak menanggapi pertanyaan tentang dukungan capres dan cawapres kepada dirinya.

“Urusan capres dan lain-lain itu tanyanya pada pimpinan partai aja.  Kalau tanyanya tentang air Jakarta, saya jawab. Kalau tentang Asian Games, saya jawab. Terus kalau tanya tentang industri, saya jawab,” kata Anies.

Menurut Anies, sebagai Gubernur DKI Jakarta tidak ada tugas dirinya untuk menanggapi isu perpolitikan termasuk adanya beberapa pihak yang ingin mengusungnya menjadi Cawapres dan Capres.

“Kalau Pilpres gak ada dalam tupoksinya gubernur itu,” kata Anies singkat.

Banyak opsi untuk menduetkan Anies. Misalnya, Prabowo-Anies, Anies-Gatot, Anies-AHY hingga Anies-Aher.