Delri Aktif Suarakan Kepentingan Indonesia di Sidang Dewan IMO ke 120 di London
Delri Aktif Suarakan Kepentingan Indonesia di Sidang Dewan IMO ke 120 di London
Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Dwi Budi Sutrisno selaku alternate Head of Delegation (HoD) untuk Sidang Dewan IMO ke 120 ini.

London, MERDEKANEWS - Delegasi Indonesia (Delri) yang dipimpin oleh Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Kedutaan Besar RI di London, Dr. Rizal Sukma dengan anggota delegasi yang terdiri dari unsur Kementerian Perhubungan, Kementerian Luar Negeri, KBRI London serta Atase Perhubungan RI di London secara aktif menyuarakan kepentingan Indonesia pada sidang Dewan International Maritime Organization (IMO) ke 120, 2 s.d. 7 Juli 2018 di markas besar IMO London, Inggris.

"Indonesia merupakan anggota Dewan IMO yang berkomitmen penuh pada peningkatan keselamatan dan keamanan pelayaran serta perlindungan lingkungan maritim. Untuk itu, delegasi Indonesia secara aktif menyuarakan kepentingan Indonesia di sektor transportasi laut dunia," ujar Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Dwi Budi Sutrisno selaku alternate Head of Delegation (HoD) untuk Sidang Dewan IMO ke 120 ini.

Pada kesempatan tersebut, Dwi Budi menggarisbawahi peran aktif Indonesia dalam Sidang Council ke 120 dimaksud sangat penting, mengingat Indonesia merupakan salah satu dari 20 negara anggota Dewan Kategori C sebagai Negara yang memiliki kepentingan khusus dalam transportasi laut dan navigasi yang merupakan perwakilan dari semua area geografis utama di dunia.

"Peran aktif Delri yang berkesinambungan dalam sidang-sidang IMO merupakan salah satu cara untuk mempromosikan Indonesia terutama dalam rangka mendukung Pemerintah merealisasikan visi menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia," ungkap Dwi Budi.

Beberapa agenda yang menjadi perhatian Indonesia di sidang Dewan IMO yang tengah dibahas diantaranya membahas mengenai Reformasi Dewan IMO, Strategic Planning, Access to Information, budget consideration 2018 dan agenda lainnya. 

“Pada sidang Dewan IMO kali ini, negara-negara anggota Dewan tengah membahas suatu hal yang fundamental yang akan menentukan arah dan tujuan organisasi, strategi dan perencanaan organisasi dalam kurun waktu 6 tahun 2018-2023, komposisi keanggotaan Dewan IMO, reformasi anggota dewan, pertimbangan budget/anggaran organisasi, dan lain sebagainya,” kata Dwi Budi. 

Lebih lanjut, Dwi Budi menjelaskan bahwa hal ini menjadi sangat penting bagi Indonesia, selaku anggota Dewan IMO untuk ikut serta berkontribusi menentukan arah kebijakan dan reformasi organisasi tersebut, tentunya sejalan dengan kepentingan Indonesia secara keseluruhan dan sebagai negara maritim besar dunia,” kata Dwi Budi.

Sementara itu, Atase Perhubungan RI di London, Simson Sinaga menyebutkan pada agenda laporan Komite Perlindungan Lingkungan Maritim (Marine Environment Protection Committee), Indonesia selaku host menyampaikan apresiasi kepada IMO dan negara anggota lainnya atas telah terselenggaranya First High Level Regional Meeting MEPSEAS Project yang dilaksanakan di Bali pada tanggal 25 – 27 Juni 2018.

"Indonesia menyampaikan apresiasi kepada IMO terkait terselenggaranya First High Level Regional Meeting MEPSEAS Project kemarin yang dihadiri oleh 7 (tujuh) Negara ASEAN, 1 negara Observer dan 3 Organisasi Internasional sebagai Strategic Partners dimana Indonesia merupakan penerima dan pelaksana project tersebut dalam rangka implementasi Konvensi-konvensi IMO terkait perlindungan lingkungan maritim seperti Konvensi Manajemen Air Balas Kapal – Ballast Water Management Convention dan Konvensi Sistem Anti Teritip Kapal - Anti Fouling System Convention," ujar Simson.

Menurut Simson, Hal tersebut sangat penting, mengingat beberapa pelabuhan di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Makassar, Dumai, Bontang, Natuna, Bintuni, kerap disinggahi oleh kapal-kapal berbendera Asing, hal ini perlu mendapat perhatian yang serius dari semua pemangku kepentingan.

Sebagai informasi, sidang Dewan IMO ke 120 tersebut dibuka oleh Sekretaris Jenderal IMO, Mr. Kitack Lim dan diketuai oleh Mr. Zhang Xiaojie dari China. Pada kesempatan tersebut, Mr. Edmundo Deville del Campo dari Peru terpilih secara aklamasi sebagai wakil ketua sidang.

Dalam sambutannya, Mr. Kitack Lim menyampaikan, Sidang Council ke 120 ini menitikberatkan pada pembahasan reformasi organisasi, perencanaan strategis organisasi dan laporan hasil sidang Komite-Komite dibawah IMO yang telah berjalan dari Januari hingga Juni 2018.

Sidang dimaksud dihadiri oleh anggota Dewan IMO yang terdiri dari 40 perwakilan negara-negara anggota Dewan IMO di kategori A, B dan C, negara IMO member states lainnya, observer dan organisasi internasional bidang pelayaran seperti INTERTANKO, INTERCARGO, CESA, BIMCO, IIMA, CEFIC, P&IClubs dan IACS.

Hadir pula pada sidang Dewan IMO ke 120 tersebut adalah Kasubbag KSLN dan PI, Ditjen Hubla Barkah Bayu Mirajaya dan Kasie Keselamatan Kapal Penumpang & Kapal Penangkap Ikan, Capt. Ari Wibowo.

(Kirana Izza)
Sidang IMMO SSE Ke-10: Indonesia dan Negara Maritim Dunia Bahas Perlengkapan Keselamatan Kapal
Sidang IMMO SSE Ke-10: Indonesia dan Negara Maritim Dunia Bahas Perlengkapan Keselamatan Kapal
Tingkatkan Kompetensi SDM, Ditjen Hubla Gelar Pembinaan Keprotokolan dan MC
Tingkatkan Kompetensi SDM, Ditjen Hubla Gelar Pembinaan Keprotokolan dan MC
Ditjen Hubla Optimalkan Pendataan Kendaraan Dinas Melalui Aplikasi SIKENDI
Ditjen Hubla Optimalkan Pendataan Kendaraan Dinas Melalui Aplikasi SIKENDI
Tingkatkan Sinergitas antar Stakeholder, KSOP Sunda Kelapa Gelar Sosialisasi Keselamatan Pelayaran
Tingkatkan Sinergitas antar Stakeholder, KSOP Sunda Kelapa Gelar Sosialisasi Keselamatan Pelayaran
Digitalisasi Layanan Pelabuhan Inaportnet Berhasil Dorong Peningkatan PNBP Ditjen Hubla
Digitalisasi Layanan Pelabuhan Inaportnet Berhasil Dorong Peningkatan PNBP Ditjen Hubla