Bayuwangi, MERDEKANEWS -Pemerintah mempertimbangkan masuknya investor asing untuk ikut membangun pabrik kedua milik PT Industri Kereta Api (INKA),di Banyuwangi. Langkah ini dilakukan untuk mempercepat pembangunan pabrik kedua setelah Madiun.
Hal itu dikatakan Menteri BUMN Rini Soemarno di Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, Minggu (1/7/2018).
"Kami sedang mempertimbangkan investor asing ikut membangun pabrik kedua milik INKA di Banyuwangi. Tetapi tidak dengan Penyertaan Modal Negara (PMN) ya. Termasuk menunggu persetujuan DPR," ujarnya.
Rini mengaku, pembangunan pabrik baru kereta ini dilakukan dua tahap. Untuk tahap pertama membutuhkan dana RP 600 miliar. Selanjutnya, tahap kedua membutuhkan anggaran Rp 1 triliun.
Salah satu perusahan manufaktur asing yang akan ditawari adalah Siemens AG. Perusahaan manufaktur asal Jerman ini sedang melirik potensi ASEAN. Menurut Rini, ini merupakan solusi alternatif sumber dana pembangunan INKA di Banyuwangi.
"Investor luar menjadi opsi alternatif selain asal dana dari BUMN lain. Kita akan menganalisa lagi, akan sinergikan BUMN atau menerima investor dari luar," tambahnya.
Pabrik kereta milik PT INKA di Banyuwangi ini dibangun di atas lahan seluas 84 hektare yang dibeli dari PTPN XII. Untuk groundbreaking akan digelar pada Agustus ini. Sementara pembangunan akan dilakukan pada Desember 2018.
Pabrik ini juga akan dilengkapi dengan jalur tes gerbong sepanjang 3 Km. Untuk awal, pabrik ini akan melayani pembuatan gerbong 2 unit per hari.