
Jakarta, MERDEKANEWS -- Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) RI Maman Abdurrahman mendorong pengusaha UMKM asal Sambas, Kalimantan Barat (Kalbar) agar bisa naik kelas dengan memperjuangkan mereka masuk ke sektor pertambangan dan perumahan.
Hal itu diungkapkan Maman Abdurrahman dalam acara "Silaturahmi dan Saresehan Ekonomi" di hadapan sekitar 200-an pengusaha UMKM asal Sambas di Empurau Restoran, Jakarta, Jumat (9/5) malam.
Menurut Maman, selama ini ada yang keliru dengan persepsi UMKM yang selalu diasosiasikan dengan usaha kakilima, seperti pedagang sate, pecel lele, keripik singkong, atau pedagang sayur.
"Saya katakan, itu salah. UMKM adalah entitas bisnis besar, jangan dilihat dalam perspektif pedagang kakilima," ujar Maman Abdurahman.
Dalam kapasitasnya sebagai Menteri UMKM, Maman terus mendorong agar pengusaha UMKM bisa naik level yang lebih tinggi, yang usaha mikro naik ke usaha kecil, yang usaha kecil naik ke usaha menengah, dan yang usaha menengah memperluas sektor usahanya.
Menurut Maman, UMKM di Indonesia saat ini ada 59 juta unit usaha. Sebanyak 99 persen merupakan usaha mikro, 1 persen usaha kecil dan menengah.
Maman mengungkapkan, selama dua bulan terakhir dia getol memperjuangkan dua hal agar UMKM di Indonesia bisa naik kelas dan memperluas sektor usahanya, dengan grand strategi.
Pertama, kata dia, saat revisi UU Pertambangan dia berjuang memasukkan kategori UMKM bisa memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP).
"Melalui mekanisme UKM, terbuka untuk menjadi pengusaha sektor pertambangan, karena sejatinya UMKM size-nya besar sekali," ujar Maman.
Kedua, kata dia, memperjuangkan UMKM masuk sektor konstruksi. Dia sebagai Menteri UMKM diberi amanah bagaimana bisa memanfaatkan UMKM untuk ikut membangun 3 juta rumah yang menjadi program Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) Maruarar Sirait.
Menurut dia, perlu clustering ekosistem usaha yang ditopang oleh pengusaha besar dengan skema financing. Seperti beberapa pengusaha besar yang telah ikut berkontribusi dalam pembiayaan perumahan dan membantu menaikkan skala UMKM.
"Silakan ditindaklanjuti, saya sudah kasih bocoran dual hal itu," ujar Maman.
SAMBAS SURPLUS BERAS
Bupati Sambas, H. Satono, S.Sos.I, M.H., yang hadir dalam acara "Silaturahmi dan Saresehan Ekonomi" tersebut mengungkapkan dua niatnya.
Pertama, dia mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Sambas yang telah mendukung kepemimpinannya di Sambas selama dua periode.
Kedua, dia meminta arahan kepada Menteri UMKM RI untuk semakin mengembangkan potensi daerah di Sambas. Sambas ini adalah daerah yang berbatasan langsung dengan Malaysia, akses jalan menuju perbatan juga sudah mudah dan bagus.
"Penduduk Sambas terbesar kedua di Kalbar setelah Pontianak. Kita memiliki potensi di sektor pertanian. Beras kita di tahum 2024 surplus 40.010 ton," ungkap H. Satono.
Bupati Sambas, H. Satono, S.Sos.I, M.H
H. Satono juga mengungkapkan keinginan para pengusaha UMKM asal Sambas untuk ikut berkontribusi dalam mewujudkan Asta Cita Pemerintahan Prabowo Subianto sesuai dengan kapasitas masing-masing.
Sementara itu, Ketua Panitia Acara, Nicolaus Prawiro, mengatakan, meski ekonomi saat ini sedang tidak biasa-biasa saja, para pengusaha UMKM asal Sambas masih memiliki optimisme tinggi.
"Kehadiran Bapak Menteri UMKM di acara ini kami tunggu-tunggu untuk memberikan pencerahan, sehingga kami tetap optimistis dan bisa memberikan kontribusi, tak hanya untuk Sambas tapi juga untuk bangsa ini," ujar Nico yang juga kelahiran Pemangkat, Sambas.
Harapan Nico inilah yang menjadi tema acara, yakni "Peluang dan Sinergi Pengusaha & Pelaku UMKM dalam Membangun Ekonomi Daerah Perbatasan untuk Percepatan Program Asta Cita Presiden Prabowo di Tengah Dinamika Ekonomi Global".
Acara silaturahmi dan saresehan berlangsung meriah dengan kehadiran Menteri UMKM yang juga kelahiran Kalimantan Barat, Bupati Sambas H. Satono, serta sekitar 200-an pengusaha UMKM dan para ketua perkumpulan dari hulu sampai hilir Kalbar, yaitu mulai dari Sintang sampai Paloh, serta perkumpulan/paguyuban warga Kalbar yg ada di Batam dan Surabaya.
Sebagai tindak lanjut acara tersebut, Menteri Maman meminta digelar lagi acara serupa di enam bulan ke depan. "Saya yang jadi host-nya," ujar Maman bersemangat. (*)