
Depok, MERDEKANEWS -- Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menyampaikan tiga arah kebijakan pengembangan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Pertama, membangun SDM kementerian yang berkarakter RAMAH (Responsif, Akuntabel, Melayani, Adaptif, Humanis) dan SANTUN (Setia, Amanah, Negarawan, Teladan, Unggul, Ngemong).
Kedua, Abdul Mu’ti menekankan bahwa pengembangan ASN tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga bertujuan menumbuhkan budaya organisasi pembelajar yang adaptif terhadap perubahan. Untuk itu, kementerian mendorong pemanfaatan platform pembelajaran terintegrasi Wiyata Kinarya sebagai medium utama pengembangan diri ASN. Ketiga, Mu’ti menegaskan seluruh pimpinan unit kerja untuk memastikan pengembangan kompetensi ASN dilaksanakan secara terstruktur dan terencana.
Sebagai bentuk nyata dari komitmen tersebut, Mendikdasmen bersama para pejabat Eselon I menandatangani komitmen pengembangan kompetensi yang mencerminkan kesepakatan bersama untuk beberapa hal yaitu penentuan arah dan prioritas pengembangan kompetensi ASN berdasarkan kebutuhan jabatan, strategi organisasi, dan arahan pimpinan; pembentukan kolaborasi antar unit kerja dalam pengembangan kompetensi; serta pemberian penghargaan kepada unit kerja yang aktif dan konsisten dalam melaksanakan pengembangan kompetensi pegawai.
Penandatanganan ini menjadi momen penting dalam perjalanan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) membangun birokrasi pembelajar. Partisipasi aktif seluruh pemangku kepentingan memiliki pengaruh yang besar untuk penguatan kapasitas ASN, guna menjawab tantangan transformasi pendidikan dasar dan menengah di Indonesia secara adaptif dan profesional.
Mendikdasmen: Perkuat Budaya ASN Pembelajar sebagai Penggerak Transformasi Pendidikan Nasional
Kemendikdasmen melalui Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) terus memperkuat peran Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan menyelenggarakan Rapat Dewan Pengarah Pembelajaran dan Penandatanganan Komitmen Pengembangan Kompetensi ASN. Kegiatan yang bertempat di PPSDM Kemendikdasmen, Depok ini, menjadi bagian dari agenda strategis penguatan tata kelola SDM sebagai motor penggerak transformasi pendidikan nasional.
Dalam sambutannya, Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen, Suharti, menekankan pentingnya menghadirkan ASN yang berkompeten dan profesional sebagai fondasi utama keberhasilan visi, misi, dan program prioritas kementerian. “Pentingnya penguatan tata kelola berbasis pengetahuan menjadikan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah berkomitmen membangun diri sebagai organisasi pembelajar melalui pengembangan platform Wiyata Kinarya. Platform ini terintegrasi dengan sistem pembelajaran digital (LMS), manajemen pengetahuan (KMS), serta dukungan teknologi kecerdasan artifisial, guna mendorong proses belajar yang adaptif, kolaboratif, dan berkelanjutan di seluruh unit kerja,” lanjut Suharti di Jakarta, Rabu (7/5).
Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN), Muhammad Taufiq, menekankan pentingnya forum pembelajaran dalam mengakselerasi implementasi corporate university di lingkungan kementerian dan lembaga. Ia mengapresiasi langkah Kemendikdasmen yang membangun sistem pengembangan kompetensi ASN secara kolaboratif dan berkelanjutan.