
Jakarta, MERDEKANEWS -- Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PP ISNU) mengadakan kegiatan Fun Walk di kawasan Car Free Day (CFD) Jalan MH Thamrin, Jakarta, Minggu (20/04).
Mengangkat tema "Go Green ISNU" dan "ISNU Merawat Jagat", acara diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai kalangan, termasuk jajaran pengurus ISNU, perwakilan dari Lembaga dan Badan Otonom Nahdlatul Ulama, serta masyarakat umum.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian menuju Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) dan pelantikan pengurus baru ISNU periode 2025–2029. Ketua Umum PP ISNU, Prof. Kamaruddin Amin, menyebut kegiatan tersebut sebagai pembuka dari sejumlah agenda organisasi.
Ia mengatakan, selain mengedepankan kebugaran dan kebersamaan, kegiatan ini juga dimaksudkan sebagai bentuk perhatian terhadap isu lingkungan.
“ISNU hadir secara konkret merespons isu lingkungan global. Kami mentransformasikan semangat keilmuan dan keagamaan menjadi aksi nyata, dengan target Satu Juta pohon yang ditanam secara terukur dan berkelanjutan," kata Ketua Umum PP ISNU, Kamaruddin Amin, dalam keterangan pada Minggu (20/04).
Kamaruddin menyampaikan Gerakan ISNU Merawat Jagat berangkat dari refleksi nilai-nilai Islam dan NU yang memandang bumi bukan objek eksploitasi. Manusia harus berperan sebagai khalifah penjaga dan pelindung alam semesta.
Di tengah krisis iklim, pencemaran, dan kerusakan lingkungan yang makin mengkhawatirkan, ISNU mengambil peran aktif dengan menjadikan penanaman pohon sebagai bentuk jihad ekologis.
Gerakan ini memperlihatkan bahwa spiritualitas dan kerja nyata bisa berjalan seiring dalam menghadapi tantangan zaman. ISNU menargetkan penanaman satu juta pohon dalam waktu yang telah ditentukan.
Kamaruddin Amin mengatakan, penanaman satu juta pohon melibatkan struktur organisasi dari tingkat cabang hingga pusat.
Setiap level diberi mandat dan fleksibilitas untuk berinovasi dalam menjalankan program tersebut. "Penanaman pohon disesuaikan dengan sesuai kondisi geografis dan sosial masing-masing daerah," katanya.
Kamaruddin meyakini setiap pohon yang ditanam adalah simbol harapan. Menurut dia, gerakan ini bukan hanya sekedar penghijauan secara fisik, tapi sebuah investasi jangka panjang untuk membangun peradaban yang berkeadilan ekologis.
“Kalau satu organisasi bisa menanam satu juta pohon, bayangkan jika semua elemen bangsa ikut serta. Kita bisa menyelamatkan bumi dengan tangan-tangan kita sendiri,” ujar dia.