Pekanbaru, MERDEKANEWS - Bisnis pisang naget Putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep merek Sang Pisang, merambah pasar Pekanbaru, Riau.
Saat berbagi pengalaman bisnis di Politeknik CalteX Riau (PCR), Jumat (11/5/2018), Kaesang menyebut tengah menjajaki pasar kuliner Riau. Di depan ratuan pelajar, mahasiswa dan masyarakat, Kaesang memaparkan awal bikin usaha ketika masih duduk di bangku kuliah. "Saya masih Kuliah semester enam Jurusan Marketing di Singapura. Saya buat bisnis untuk bayar kuliah," kata Kaesang.
Kemudian, dia menjelaskan bahwa kedatangannya ke Riau juga dalam rangka meresmikan gerai "Sang Pisang". ke-20 di Indonesia. Lokasinya berada di Jalan Riau, Pekanbaru.
Selanjutnya, Kaesang menceritakan awal membuka bisnis bermodalkan komisi iklan di Youtube. Seperti diketahui Kaesang aktif sebagai Youtuber, videonya banyak ditonton. Dia memberanikan diri membuka berbagai bisnis tidak hanya "Sang Pisang". Selain itu, adapula bisnis clothing, Start Up, bahkan furnitur. "Kalau alasan bisnis pisang karena biayanya murah, banyak jenisnya, dan warnanya kuning," ungkapnya diikuti tawa peserta.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Persaudaraan Mahasiswa Budhis Politeknik Caltex Riau (Permadhis PCR). Kegiatan ini bertajuk pra event dengan tema "Road to Festival Permadhis 2018, 1 Jam Bersama Kaesang".
Permadhis PCR menghadirkan Kaesang Pangarep karena merupakan salah satu wirausahawan muda dan "content creator" sukses yang ada di Indonesia. "Acara ini sebagai kegiatan awal kita untuk menyambut Festival Permadhis 2018 yang akan diadakan pada 1-3 Juni mendatang di Pemuda City Walk," jelas salah satu pantia pelaksana, Jaswenny.
Ia menambahkan bahwa acara ini bertujuan untuk berbagi dan memberikan informasi seputar wirausaha kepada undangan yang hadir. Menurut dia, PCR selain mengasah ilmu mahasiswa, juga menerapkan dan membangkitkan jiwa wirausaha kepada mahasiswa.
Hal tersebut diwujudkan dengan menghadirkan pembicara atau narasumber yang sukses berwirausaha yang disajikan dalam bentuk kuliah umum. Ke depannya, kata dia PCR juga tidak hanya mengembangkan wirausaha atau enterpreneurship kepada mahasiswa namun juga mengarah kepada tecnopreneurship.
(Setyaki Purnomo)