
Jakarta, MERDEKANEWS -- Polisi masih menyelidiki dugaan kelalaian dari insiden ambruknya tower BTS di Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, yang memakan satu korban jiwa. Saat ini kasus tersebut ditangani oleh Polres Metro Bekasi.
Polisi dijadwalkan akan memeriksa pemilik tower provider yang corannya ambruk di Tambun Utara, Kabupaten Bekasi. "Dari pihak vendor ya, dari pihak vendor yang pemilik tower itu diminta keterangan," kata Kapolsek Tambun Selatan, Kompol Wuryanti, Rabu (29/01).
"Karena ini masih dalam penyelidikan, dan saat ini kasusnya ditangani oleh Polres Metro Bekasi. Jadi nanti tentunya para pihak-pihak yang berkompeten, yang sesuai keahlian di bidangnya, itu akan diminta keterangan oleh penyelidik," sambung Wuryanti.
Lebih jauh, Wuryanti seperti dikutip dari kompas.com mengatakan, dalam penyelidikan kasus ini polisi akan menggandeng ahli konstruksi. "Seperti yang saya sampaikan di keterangan awal, tentu karena ini kaitannya dengan konstruksi bangunan, tentu nanti melibatkan ahli konstruksi," tutur Wuryanti.
Setelah proses evakuasi korban tewas dalam peristiwa ini rampung, tower provider yang berdiri di atas bangunan mushala itu akan dibongkar.
"Tadi sudah saya tanyakan kepada tim support untuk mencopot besi-besi menara ini, kalau cuaca mendukung, Insya Allah sore ini ditargetkan sebelum Maghrib sudah harus selesai, karena nanti warga supaya bisa cepat kembali ke rumah masing-masing," ungkap Wuryanti.
Penurunan besi tower akan dilakukan oleh pihak vendor dan akan diawasi langsung oleh polisi. "Pengawasannya tetap berjalan karena besi-besi itu kan nanti kami jadikan barang bukti, jadi kami ingin memastikan bahwa besi-besi itu dilepas dengan safety," tutur Wuryanti.
Sebelumnya, jasad Rustadi (44), korban meninggal yang tertimpa reruntuhan coran penyangga tower provider di atas sebuah mushala di Desa Karang Satria, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, berhasil dievakuasi pada Rabu (29/01) pukul 08.50 WIB.
Jenazah Rustadi dievakuasi oleh Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Jakarta setelah terjebak sejak Senin (27/01).
Insiden runtuhnya coran penyangga tower provider terjadi pada Senin (27/01) sekitar pukul 10.00 WIB, saat tujuh pekerja sedang beraktivitas di lokasi.
Akibat peristiwa ini, enam pekerja mengalami luka-luka, sementara satu pekerja lainnya dinyatakan meninggal dunia setelah tertimpa coran.