
Jakarta, MERDEKANEWS -- Kebakaran terjadi Los Angeles, California, Amerika Serikat (AS) di Los Angeles pada Selasa (07/01) pagi waktu setempat. Terkini, kebakaran itu menyebabkan 11 korban tewas.
Otoritas Medis Los Angeles mengatakan lima orang meninggal karena kebakaran Palisades, dan enam lainnya disebabkan kebakaran Eaton.
Kebakaran kali ini tercatat sebagai salah satu yang terparah dalam sejarah Los Angeles, melahap lebih dari 10.000 bangunan, dan hampir 180.000 penduduk dievakuasi
Sementara para petugas pemadam kebakaran menghadapi kesulitan besar dalam mengendalikan kobaran api yang terus meluas. Lantas apa penyebab kebakaran di kota yang dijuluki "Ibu Kota Hiburan Dunia" itu. Mengapa sulit dipadamkan?
Salah satu alasan mengapa kebakaran ini sangat sulit dipadamkan adalah kombinasi dari kondisi alam yang ekstrem dan luasnya area yang terbakar.
Dikutip dari BBC, kombinasi dari iklim yang sangat kering dan hembusan angin lepas pantai yang kuat, yang dikenal sebagai angin Santa Ana telah menciptakan kondisi yang memicu kebakaran.
Pada saat kebakaran terjadi, angin Santa Ana yang bertiup kencang dengan kecepatan hingga 129 km/jam, mendorong api menyebar dengan cepat dan sulit dikendalikan.
Angin Santa Ana berembus dari timur ke barat melalui pegunungan California selatan, menurut Badan Cuaca Nasional. Angin ini diklaim bertanggung jawab atas skala kerusakan yang terjadi setelahnya.
Bertiup melintasi gurun yang lebih jauh ke pedalaman, angin ini membuat kelembaban udara turun yang kemudian membuat tumbuh-tumbuhan mengering. Jika terjadi kebakaran, angin dapat meniupkan bara api yang membara menjadi kobaran api dalam hitungan menit.
kekeringan parah yang melanda California Selatan juga dianggap sebagai salah satu penyebab kebakaran. Wilayah ini tercatat hanya menerima kurang dari 10% curah hujan rata-rata sejak 1 Oktober 2024.
Para pakar mengatakan perubahan iklim mengubah kondisi lingkungan dan meningkatkan potensi terjadinya kebakaran seperti itu. Sebagian besar wilayah barat Amerika Serikat, termasuk California, mengalami kekeringan selama puluhan tahun yang berakhir hanya dua tahun lalu, yang membuat wilayah tersebut rentan.
Penelitian pemerintah AS secara tegas menghubungkan perubahan iklim dengan kebakaran hutan yang lebih besar dan lebih parah di AS bagian barat.
"Perubahan iklim, termasuk meningkatnya suhu panas, kemarau panjang, dan atmosfer yang gersang, telah menjadi pendorong utama meningkatnya risiko dan luasnya kebakaran hutan di Amerika Serikat bagian barat," kata Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional.
Musim kebakaran di California Selatan umumnya diperkirakan berlangsung dari Mei hingga Oktober, namun gubernur negara bagian tersebut, Gavin Newsom, telah menunjukkan sebelumnya bahwa kebakaran telah menjadi masalah yang terus-menerus. "Tidak ada musim kebakaran. Ini tahun kebakaran," katanya.
Selain itu, keterbatasan sumber daya dan peralatan pemadaman yang ada menjadi salah satu faktor utama dalam kesulitan penanggulangan kebakaran. Meskipun ribuan petugas dan puluhan pesawat pemadam kebakaran dikerahkan, luasnya area yang terbakar membuat proses pemadaman berjalan sangat lambat.
Upaya pemadaman yang melibatkan berbagai instansi dan masyarakat setempat tetap menghadapi hambatan akibat medan yang sulit dijangkau dan sumber daya yang terbatas. Kebakaran ini memerlukan waktu yang cukup panjang untuk benar-benar dipadamkan dan diatasi.