Badan Bahasa Gelar DKT Untuk Tingkatkan Kemampuan Literasi Masyarakat Seluruh Indonesia
Badan Bahasa Gelar DKT Untuk Tingkatkan Kemampuan Literasi Masyarakat Seluruh Indonesia
Badan Bahasa Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), menyelenggarakan diskusi kelompok terpumpun (DKT) bertajuk "Komunitas Literasi dan Sastra Berkarya untuk Indonesia Emas Tahun 2024."

Jakarta, MERDEKANEWS -- Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), menyelenggarakan diskusi kelompok terpumpun (DKT) bertajuk "Komunitas Literasi dan Sastra Berkarya untuk Indonesia Emas Tahun 2024."
Acara ini berlangsung dari 9 hingga 12 Desember 2024 di Jakarta sebagai rangkaian dari Festival Literasi Nasional (FLN) yang bertujuan meningkatkan kecakapan literasi masyarakat Indonesia secara komprehensif.

Dalam kegiatan ini, Badan Bahasa mengundang 44 peserta dari berbagai latar belakang, termasuk pakar bahasa dan sastra, sastrawan, pegiat literasi, dan akademisi. Kepala Badan Bahasa, E. Aminudin Aziz, membuka acara dengan menekankan pentingnya literasi sebagai fondasi peradaban bangsa. "Kecakapan literasi tidak hanya berbicara tentang kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga melibatkan
pemahaman kritis terhadap teks dan konteks, yang pada akhirnya menjadi kunci kemajuan bangsa," ujarnya.

Berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
(Kemendikbudristek) tahun 2020—2024 yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 13 Tahun 2022, setiap unit utama di Kemendikbudristek
wajib melaksanakan program Gerakan Literasi Nasional (GLN) berdasarkan tugas dan fungsi masing-masing unit utama.

Dalam renstra tersebut juga tercantum secara jelas bahwa amanah literasi menjadi bagian terbesar yang harus dilaksanakan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) guna meningkatkan kemampuan literasi masyarakat di seluruh wilayah Indonesia. Tugas tersebut tentu tidak dapat dilaksanakan sendiri oleh Badan Bahasa. Badan Bahasa perlu bekerja sama, bersinergi, serta berkolaborasi dengan komunitas literasi dan komunitas sastra.

DKT kali ini mengangkat enam topik utama, yaitu sastra dalam persekolahan, penginternasionalan karya sastra, sastra anak, pelestarian sastra daerah, sastra digital, dan gerakan literasi semesta. Topik ini diharapkan dapat memunculkan rekomendasi kebijakan strategis yang mampu menjawab berbagai
tantangan literasi di Indonesia, baik di ranah pendidikan, budaya, maupun teknologi. Aminudin menyatakan bahwa literasi adalah prioritas utama yang harus dilaksanakan melalui kolaborasi
lintas sektor. “Sinergi antara pemerintah, komunitas, dan masyarakat menjadi kunci utama. Tanpa itu, literasi
hanya akan menjadi jargon tanpa implementasi nyata,” ungkapnya.

Diskusi ini juga menjadi momen untuk mempertemukan ide-ide inovatif dari berbagai kelompok. Kelompok diskusi melibatkan para ahli untuk merumuskan kebijakan tentang pengajaran sastra di sekolah, pelindungan sastra daerah, dan pengembangan sastra digital. Hasil diskusi akan disampaikan pada sesi penutupan untuk kemudian ditindaklanjuti dalam program pembudayaan literasi nasional.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, dalam pertemuan sebelumnya menekankan peran karya sastra dalam membangun visi bangsa. Karya sastra adalah cermin imajinasi kolektif yang membangun
identitas bangsa. “Jika kita ingin maju, kita harus berinvestasi pada budaya membaca dan literasi sastra,” ucapnya.

Sebagai bagian dari FLN 2024, DKT juga dirancang untuk memperkaya program-program literasi melalui berbagai inovasi. Dalam sesi khusus, peserta membahas strategi membangun peta jalan literasi semesta yang melibatkan semua elemen masyarakat, termasuk keluarga, sekolah, dan komunitas.

Badan Bahasa telah menyiapkan langkah konkret berupa penyediaan bahan bacaan bermutu, pelestarian
manuskrip kuno, hingga penerbitan sastra digital. Selain itu, berbagai kolaborasi dengan lembaga internasional direncanakan untuk memperluas akses sastra Indonesia ke kancah global.

Acara ini ditutup dengan rekomendasi praktis yang akan menjadi masukan bagi kebijakan nasional. Aminudin optimis hasil diskusi dapat diimplementasikan. "Kita percaya bahwa hasil dari DKT ini dapat menjadi langkah awal menuju Indonesia yang lebih literat dan kompetitif di tingkat global," pungkasnya.

(Gaoza)
Penguatan Kompetensi Guru untuk Pendekatan Deep Learning
Penguatan Kompetensi Guru untuk Pendekatan Deep Learning
Percepat Transformasi Digital Pendidikan Indonesia, Kemendikdasmen Luncurkan Rumah Pendidikan
Percepat Transformasi Digital Pendidikan Indonesia, Kemendikdasmen Luncurkan Rumah Pendidikan
Menteri Mu’ti Sambut Baik Kerja Sama Kemendikdasmen dan Kemendes PDT untuk Perbanyak PAUD di Desa
Menteri Mu’ti Sambut Baik Kerja Sama Kemendikdasmen dan Kemendes PDT untuk Perbanyak PAUD di Desa
Pendidikan Bermutu Modal Dasar Penguatan SDM Indonesia yang Berkualitas
Pendidikan Bermutu Modal Dasar Penguatan SDM Indonesia yang Berkualitas
Soal Keputusan Libur Sekolah di Bulan Ramadhan, Mendikdasmen: Tunggu Surat Edaran Bersama
Soal Keputusan Libur Sekolah di Bulan Ramadhan, Mendikdasmen: Tunggu Surat Edaran Bersama