
Jakarta, MERDEKANEWS -- Manchester United keok 0-2 dari Arsenal pada lanjutan Liga Inggris di Emirates Stadium, Kamis (05/12) dini hari WIB. Dua gol Meriam London dicetak oleh Jurrien Timber (menit ke-54) dan William Saliba (73').
Hasil ini menjadi kekalahan pertama pelatih baru Ruben Amorim bersama MU. Pada pertandingan sebelumnya, Man United menggapai dua kemenangan dan satu hasil imbang.
“Bola mati mengubah permainan, kami seharusnya bisa lebih agresif ke arah kotak penalti Arsenal. Sebelum bola mati, permainan tidak memiliki terlalu banyak peluang untuk kedua tim, bola mati membunuh kami," kata Amorim.
Pelatih asal Portugal itu juga menyoroti timnya tidak mampu memanfaatkan bola-bola mati. Salah satunya adalah Matthijs De Ligt yang gagal mencetak gol melalui sundulannya.
"Mereka bisa menempatkan banyak pemain di dekat kiper dan hampir tidak mungkin untuk memperebutkan bola, tetapi kami harus bisa bertahan dan kami sudah tahu kami harus lebih baik," kata Amorim.
“Kami memiliki komitmen dan kami kalah dalam situasi bola mati. Jika Matthijs dapat mencetak gol pada momen tersebut, momentumnya akan berbeda," sambungnya.
Lebih lanjut, Amorim mengakui bahwa Arsenal bermain lebih baik ketimbang timnya. "Kami mencoba untuk bermain, tetapi mereka adalah tim yang sangat terorganisir dan sulit untuk mencetak gol ke gawang mereka," katanya.
Kemenangan Arsenal atas Man United, tak lepas dari kesuksesan mereka memanfaatkan peluang sepak pojok. Dalam laga ini, tuan rumah mendapatkan 13 kesempatan sepak pojok. Di mana 2 dari 13 membuahkan gol.
"Situasi bola mati jelas mengubah jalannya pertandingan di babak kedua," ucap Amorim.