Ketapang, MERDEKANEWS - Keseriusan PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHW) dalam dalam mengolah bauksit menjadi alumina (smelter grade alumina), mendapat apresiasi.

Adalah Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bambang Susigit yang memberikan jempol terhadap komitmen PT WHW.

Bambang berharap, usaha di bidang ini, bisa terus berkembang dan memunculkan investasi fasilitas pemurnian hingga sektor hilir dengan tetap memperhatikan lingkungan, kesejahteraan masyarakat dan keselamatan pertambangan yang baik.

Pernyataan Bambang terungkap saat kunjungan ke PT WHW, beberapa waktu lalu. Kunjungan tersebut dilakukan ke sejumlah perusahaan pertimbangan lainnya. Dengan maksud untuk melihat fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) di provinsi Kalimantan Barat, yaitu PT Well Harvest Winning, PT Indonesia Chemical Alumina dan PT Dinamika Sejahtera Mandiri.

Program ini dilakukan secara rutin oleh Ditjen Minerba dalam rangka monitoring pembangunan fasilitas pemurnian yang di bangun di dalam negeri. "Pemerintah sangat mendukung investasi yang dilakukan oleh ketiga perusahaan untuk merealisasikan kegiatan peningkatan nilai tambah mineral seperti pembangunan fasilitas pemurnian yang didirikan oleh PT Well Harvest Winning ini," ujar Bambang, Senin (23/4/2018).

PT WHW sendiri memiliki kapasitas produksi 1juta ton alumina per tahun. Produk ini diekspor ke beberapa negara, diantaranya Tiongkok, India, Timur Tengah serta Malaysia. "Diharapkan usaha di bidang ini terus berkembang dan akan muncul lagi investasi fasilitas pemurnian hingga ke sektor hilir dengan tetap memperhatikan lingkungan, kesejahteraan masyarakat dan keselamatan pertambangan yang baik," kata Bambang.

Sementara, Direktur PT WHW, Stevi Thomas menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi atas kedatangan tim dari Ditjen Minerba. “Kunjungan ke PT. WHW merupakan sebuah kehormatan bagi kami sekaligus bentuk perhatian dari pemerintah terhadap keberadaan perusahaan pertambangan yang berorientasi ekspor," kata Stevi.

Dikatakan, PT WHW terus berupaya semaksimal mungkin untuk mentaati setiap aturan yang ditetapkan pemerintah di sektor pertambangan.  “Kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk mentaati peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah di sektor pertambangan agar dapat memberikan kontribusi yang optimal bagi perekonomian nasional dan daerah," kata Stevi.

PT WHW AR merupakan perusahaan join venture bentukan Harita Group melalui PT Cita Mineral Investindo Tbk dengan China Hongqiao Group Limited, Winning Investment (HK) Company Limited, Shandong Weiqiao Aluminum & Electricity Co Ltd, PT Cita Mineral Investindo Tbk memiliki 30% saham. Sisanya yang 56% dimiliki China Hongqiao Group Limited.

Sedangkan Winning Investment (HK) Company Ltd menggenggam 9% saham, dan Shandong Weiqiao Aluminum & Electricity Co.Ltd sebesar 5%. Saat ini, PT WHW AR memiliki fasilitas pengolahan dan pemurnian bauksit menjadi SGA pertama dan terbesar di Indonesia, serta Asia Tenggara. Perusahaan ini berkapasitas produksi 1 juta ton per tahun.

Nilai strategis PT WHW AR diantaranya yaitu sebagai wujud dari implementasi amanat UU 4 Tahun 2009 tentang Minerba. Di mana, pembangunan pabrik pemurnian alumina untuk mengolah bahan mentah dari hasil tambang alumina di daerah Kendawangan Kalimantan Barat. Selanjutnya, transfer teknologi dan penyerapan tenaga kerja lebih dari 2.500, meningkatkan nilai tambah ekonomi sekitar dan adanya potensi peningkatan pendapatan negara.