Jakarta, MERDEKANEWS - Direktur Utama PT Bank Mandiri Kartika Wiratmodjo, optimis pertumbuhan kredit di tahun politik bisa mencapai target sebesar 11,3%.

“Tahun ini harusnya pertumbuhan lebih baik. Arahnya pertumbuhan double digits. Kami targetnya 11,3 persen rasanya harus-nya bisa tercapai,” kata Kartika di Gedung DPR, Jakarta, Senin (23/4/2018).

Kartika menambahkan, ke depan, pihaknya akan fokus menggarap nasabah dari kalangan korporasi. Khususnya korporasi yang tengah mengerjakan proyek. “Memang fokus kita tetap pertama di (sektor) nasabah korporasi yaitu infrastruktur kemudian di sektor yang bagus, komoditas, sawit batu bara dan mungkin untuk kredit-kredit mikro yang produktif,” ujar dia.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penyaluran kredit konsumsi perbankan per Desember 2017 sebesar Rp 1.335,40 triliun. Nilai tersebut tumbuh 11,04% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp1.202,63 triliun.

Sebelumnha, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menargetkan pertumbuhan kredit konsumsi sekitar 23%–25% di tahun ini. Adapun, pada 2017 kredit konsumsi BRI tumbuh 14,4%.

Pada 2017, BRI telah menyalurkan kredit konsumer hingga Rp 114,60 triliun atau tumbuh 14,40%. Dari sisi kualitas kredit pun, bisnis konsumer BRI masih terpantau baik dengan rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) sebesar 1%.

Kredit konsumer BRI paling besar di sumbang oleh segmen kredit berbasis gaji dan kredit pemilikan rumah (KPR). Masing-masing menyumbang porsi 76,8% dan 19,3% dari totla penyaluran kredit konsumsi.

Sementara PT Bank CIMB Niaga Tbk tahun ini akan konsisten di bisnis ritel konsumer serta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). "Bisnis KPR, KTA dan kartu kredit tahun ini diprediksi tumbuh 15%," kata Lani Darmawan, Direktur Konsumer CIMB Niaga, beberapa waktu lalu.