
Jakarta, MERDEKANEWS -- Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno menyalip elektabilitas pasangan Ridwan Kamil-Suswono.
Hal itu terangkum berdasar hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) terbaru. Pram-Rano unggul dengan elktabiltas 41,6 persen, disusul Ridwan-Suswono 37,4% dan Dharma-Kun 6,6%.
"Ketika responden ditanya kalau Pilkada DKI Jakarta diadakan hari ini, siapa yang akan ibu dan bapak pilih? Hasilnya Pramono-Rano unggul dengan elektabilitas paling tinggi," kata Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan di Jakarta.
Selain itu dari data yang ditampilkan oleh LSI menunjukan bahwa Pram-Rano berhasil menguasai hampir seluruh daerah di DKI Jakarta.
“Pasangan nomor urut 3 Pram-Rano hanya kalah di Jakarta Selatan. Untuk daerah lain seperti Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Timur dan Jakarta Utara Pram-Doel berhasil unggul” ungkapnya
Pram-Rano memiliki peningkatan elektabilitas yang cukup signifikan dalam 1 bulan terakhir. Dari Survei LSI pada tanggal 6-12 September, mereka meraih elektabilitas sebesar 28.4% dan di survei kali ini meraih 41.6% atau mendapatkan peningkatan sebesar 13.2%.
Djayadi juga mengatakan, alasan utama responden memilih Gubernur DKI Jakarta, yakni pengalaman di pemerintahan (23,1 persen), jujur bersih dari korupsi (15,4 persen) dan sudah ada bukti nyata hasil kerjanya (11,5 persen).
Djayadi memprediksi paslon yang bisa masuk putaran kedua, yakni Pramono-Rano dan Ridwan Kamil-Suswono. "Ada kemungkinan Pramono-Rano terus naik dan Ridwan-Suwono bisa turun. Atau bisa juga rebound Ridwan-Suswono naik maka kemungkinan dua putaran sangat mungkin,” ujar Djayadi.
Djayadi mengatakan, baik dua putaran maupun satu putaran, sama-sama mungkin terjadi dan belum tahu siapa yang akan jadi pemenang di Pilkada Jakarta 2024.
LSI melakukan survei menggunakan metode multistage dengan toleransi kesalahan (margin of error)±2.9% pada tingkat kepercayaan 95%, dengan asumsi simple random sampling. Sampel berasal dari seluruh Kota Administratif di Provinsi Daerah Khusus Jakarta yang terdistribusi secara proporsional.
Sampel sebanyak 1.200 orang. Teknik pengambilan jawaban dengan melakukan wawancara tatap muka. Survei dilakukan pada 10-17 Oktober 2024.