
London, MERDEKANEWS - Pemerintah Senegal terpikat dengan kapal tanker dan kargo buatan Indonesia. Mereka memesan kapal bertonase 18.500 ton dan berminat membeli dua kapal patroli ukuran 60 meter yang cocok digunakan untuk pengawasan pesisir sepanjang 700 kilometer.
Hal itu disampaikan Menteri Urusan Pengembangan Jaringan Perkeretaapian Nasional Senegal, Abdou Ndene Sall, mewakili Pemerintah Senegal dalam kunjungannya ke PT PAL Indonesia (Persero) dan Indonesia-Africa Forum (IAF) di Bali, pekan lalu.
Pensosbud KBRI Doha, Dimas Prihadi di London, Jumat waktu setempat (20/4/2018), menyebutkan, keinginan pemerintah Senegal membeli kapal tanker buatan Indonesia sudah disampaikan kepada Direktur Utama PAL Budiman Saleh. Selain itu, Senegal berminat membeli dua unit kapal patroli berukuran 60 meter.
Kata Budiman, Senegal juga berniat membeli sejumlah kapal lain produksi PT PAL, antara lain kapal VIP 50 penumpang untuk presiden, kapal feri 250 penumpang untuk transportasi ke Pulau Goree. Dan, kapal feri cepat kapasitas 500 dan 2.000 penumpang untuk transportasi ke Provinsi Ziguinchor dan sekitarnya dengan spesifikasi kelas ekonomi, bisnis dan first class.
Dubes RI di Dakar, Mansyur Pangeran mengatakan, saat ini, kapal yang digunakan untuk mengangkut penumpang dari Dakar ke Ziguinchor adalah kapal buatan Korea Selatan. "Kami harap Indonesia dapat segera merealisasikan kerja sama ini untuk memenuhi kebutuhan transportasi laut di Senegal karena antara Indonesia dan Senegal sudah pernah ada ikatan sejarah di bidang ini," kata Mansyur.
Dikatakan Mansyur, proses pembelian kapal ini sudah dimulai sejak 2017. Instansi yang menangani ini, Conseil d`Administration du Conseil S n galais des Chargeurs (COSEC) sudah melakukan kunjungan ke PT PAL. Saat ini, kebutuhan kapal di Senegal, sangat besar.
Menurut Mansyur, Indonesia dan Senegal memiliki ikatan historis ketika kapal Senegalle Joola dengan trayek Dakar - Ziguinchor tenggelam dan digantikan kapal feri Wilis yang disewa dari Indonesia (Pelni), lengkap dengan kapten kapal dan awaknya. "Ikatan historis ini membuktikan komitmen yang tinggi dari Pemerintah Indonesia untuk membina kerja sama dengan Senegal," ujar Mansyur.
Budiman menyambut baik minat Senegal, dan perusahaannya akan menyampaikan proposal dengan spesifikasinya untuk mendapatkan tanggapan resmi dari Senegal. Pihak PT PAL juga menawarkan kapal tunda atau tug boat. Dan, meminta Menteri Ndene Sall bisa menyampaikan kepada pihak terkait di Senegal.
(alisya purwanti)