Jakarta, MERDEKANEWS - Untuk mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo meresmikan Indonesia Islamic Financial Center (IIFC) di kawasan Medan Merdeka Selatan, Jakarta pada Selasa (17/9) pagi.
Acara peresmian tersebut disaksikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Direktur Utama PT PP (Persero) Tbk Novel Arsyad, Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi dan Dirut PT Danareksa Yadi Jaya Ruchandi.
Presiden Jokowi dalam sambutannya menyampaikan, Indonesia punya potensi menjadi pusat halal dunia. Menurut Presiden Jokowi, Indonesia dengan jumlah penduduk muslim terbesar kedua dunia, memiliki total populasi sekitar 236 juta, hal ini menjadi salah satu potensi bagi kemajuan ekonomi dan keuangan syariah melalui optimalisasi ekosistem halal di Indonesia, dimulai dari perbankan dan keuangan syariah sebagai motor penggerak ekonomi nasional.
“Indonesia ini memiliki penduduk muslim 236juta. Ini sebuah market besar dan potensi besar yang harus kita pikirkan agar peluang yang ada tidak lepas ke negara yang lain. Dengan catatan kita harus memperkuat ekosistem ekonomi syariah dan menyiapkan pelaku-pelaku profesional di industri halal yang kita miliki,” ujar Presiden Jokowi.
“Bank syariah Indonesia sebagai bagian penting dari ekosistem ekonomi syariah harus tumbuh maju harus memiliki manajemen modern. Harus kompetitif, profesional untuk menjangkau pasar-pasar potensial yang kita miliki. dan juga tumbuh menjadi barometer perbankan syariah di Indonesia, di regional asia, dan juga di dunia, Untuk itu saya menyambut baik kehadiran kawasan Indonesia Islamic Financial Center". tambah Jokowi.
Senada dengan hal tersebut, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan Kawasan Indonesia Islamic Financial Center (IIFC) di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, menjadi komitmen BUMN dalam meningkatkan sektor ekonomi syariah Indonesia. Erick bersyukur kawasan yang terdiri atas Gedung BSI Tower dan Menara Danareksa telah diluncurkan secara langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Bapak Presiden mengingatkan kami di awal-awal, bagaimana ekonomi syariah harus terus dibangun, untuk itu kami mulai mengkonsolidasi bank-bank BUMN syariah menjadi PT Bank Syariah Indonesia (BSI). Penggabungan ini telah memberikan hasil menggembirakan dengan peningkatan aset dan posisi BSI yang merangsek ke 10 bank terbesar Indonesia." Ujar Erick.
Selain itu, BUMN juga membangun platform dan kawasannya agar semua yang berhubungan dengan ekonomi syariah bisa terpadu. Erick menambahkan, Kawasan Indonesia Islamic Financial Center (IIFC) berada di lokasi yang sangat strategis. Dirinya menyampaikan Menara Danareksa yang lebih dahulu berdiri memiliki okupansi yang sangat positif yakni 100% terisi. Sementara BSI Tower yang sedang dalam tahap pembangunan pun memiliki daya tarik tersendiri.
"InsyaAllah tidak hanya membangun gedungnya tapi isinya 95 persen sudah tersewa," kata Erick.
Konstruksi Menara BSI dan Menara Danareksa dilakukan oleh PTPP, sebuah perusahaan BUMN yang bergerak di bidang jasa konstruksi. Peran PTPP dalam pembangunan kawasan ini sebagai koordinator penyusunan konsep Masterplan dan Design. Menara Danareksa telah selesai dibangun dan beroperasi sejak Oktober 2022, sementara Menara BSI ditargetkan selesai pada awal tahun 2025.
Pembangunan kawasan ini merupakan langkah besar sebagai penggerak perekonomian, bukti bahwa Jakarta tak hanya mempertahankan perannya sebagai pusat ekonomi utama, tetapi juga menciptakan kontribusi yang nyata bagi masa depan Indonesia.
(Viozzy)