
Jakarta, MERDEKANEWS - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan The Papua New Guinea Chamber of Commerce and Industry (PNGCCI) menyelenggarakan The 2nd Indonesia-Papua new Guinea Business Forum 2024 dalam rangkaian State Visit PM PNG ke Indonesia pada 14-15 Juli 2024.
Kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari The 1st Indonesia-PNG Business Forum yang berlangsung pada tahun lalu di Port Moresby saat Kunjungan Kenegaraan Presiden RI Joko Widodo ke Papua Nugini.
Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid dalam keterangannya mengatakan Business Forum tersebut juga menyampaikan pentingnya kerjasama capacity building antara kedua negara yang dapat dilakukan melalui Indonesia Export School dan mendorong kerjasama bisnis Indonesia dan PNG pada sektor pertambangan, infrastruktur, dan sektor utama lainnya.
Perdana Menteri Papua Nugini, James Marape menekankan pentingnya membangun hubungan People to People dan Business to Business.
Kunjungan PM Marape didampingi sejumlah Menteri PNG dan puluhan orang delegasi tingkat tinggi PNG. Acara The 2nd Indonesia-Papua new Guinea Business Forum 2024 dihadiri lebih dari 100 orang delegasi dari kedua negara.
Volume perdagangan dengan Papua Nugini menunjukan pertumbuhan, dengan ekspor Indonesia ke Papua New Guinea yang mencapai tingkat tertinggi di sektor-sektor utama seperti pertanian, pertambangan, dan manufaktur.
Berdasarkan data Trademap, total nilai impor Papua Nugini meningkat signifikan. Nilai impor pada tahun 2021 sekitar 4,3 miliar dolar AS dan terus meningkat pada tahun 2020 mencapai 5,6 miliar dolar AS pada tahun 2021. Impor terbesar Papua Nugini sebagian besar berasal dari Australia, yang di masa mendatang diharapkan sebagian bisa digantikan oleh produk-produk Indonesia.
(Viozzy)