
Jakarta, MERDEKANEWS -- Spanyol berhasil keluar sebagai juara EURO 2024 setelah di babak final mengalahkan Inggris dengan skor 2-1 di Stadion Olimpiade, Berlin, Senin (15/07) dini hari WIB.
Dengan hasil ini Spanyol resmi menjadi tim terbanyak yang pernah meraih gelar EURO, yakni sebanyak 4 kali. Sementara Inggris kembali harus puasa gelar. Slogan Football is Coming Home yang selalu digembar-gemborkan kembali tak terwujud, Football is not Coming Home!
Spanyol secara keseluruhan menguasai jalannyan pertandingan selama 90 menit. Namun skor 0-0 menutup jalannya laga babak pertama.
Pertandingan berjalan alot di 10 menit awal dan tanpa ada percobaan tembakan dari kedua tim. Inggris bermain sangat rapat. Hal ini membuat bola lebih banyak berkutat di lini tengah.
Tembakan ke gawang pertama dilakukan Spanyol pada menit ke-27. Fabian Ruiz yang melepaskannya dari tepi kotak penalti dan bola bisa dibendung Jordan Pickford.
Inggris benar-benar kesulitan untuk melancarkan serangan. Spanyol sangat dominan dalam penguasaan bola, namun susah masuk ke kotak penalti Inggris.
Alvaro Morata nyaris lepas dari posisi offside dalam menerima umpan terobosan di menit ke42. Sempat berupaya menggocek lawan, namun bola berhasil disapu pemain Inggris.
Phil Foden menyambar bola liar dari umpan sepakan bebas di sisi gawang Spanyol pada momen injury time paruh pertama. Bola tembakannya masih tepat mengarah ke Unai Simon. Skor 0-0 bertahan sampai turun minum.
Di babak kedua secara mengejutkan pelatih Luis de la Fuente mengganti jenderal lapangan tengah Rodri dengan Martin Zubimendi.
Tak lama berselang, Spanyol justru memimpin terlebih dahulu. La Furia Roja berhasil unggul 1-0 lebih dulu berkat gol Nico Williams di menit ke-47.
Gol Williams hasil umpan Lamine Yamal. Pemain muda Barcelona itu melepaskan umpan mendatar melewati beberapa pemain Inggris.
Bola langsung disambar Williams tanpa berhasil dihadang Kyle Walker dan penjaga gawang Inggris, Jordan Pickford. Skor 1-0 untuk Spanyol.
Tersentak dengan gol Spanyol, The Three Lions bermain lebih terbuka. Gareth Southgate melakukan pergantian sejumlah pemain. Masuknya Ollie Watkins (menit ke-60) dan Cole Palmer (menit ke-70) membuat Inggris tampil menggeliat.
Hasilnya langsung terbukti efektif. Inggris menyamakan kedudukan menjadi 1-1 lewat gol Cole Palmer pada menit ke-73.
Tembakan first time yang dilesatkan Cole Palmer dari luar kotak penalti meluncur deeas ke pojok kanan gawang Unai Simon. Inggris berhasil menyeimbangkan keadaan.
Inggris mendapat momentum dari gol ini. Meski demikian, Spanyol mencoba tak terpengaruh. Kedua tim kembali bermain aman seperti di babak pertama.
Namun pada menit ke-86, mimpi Inggris menjuarai Piala Eropa untuk pertama kalinya sirna. Gol Mikel Oyarzabal membuyarkan slogan Football is Coming Home.
Memanfaatkan umpan dari Marc Cucurella, sontekan Oyarzabal membawa Spanyol kembali memimpin. Di sisa laga Inggris coba tampil menyerang, tapi skor 2-1 bertahan hingga pluit panjang ditiup wasit Francois Letexier.
Spanyol pun sah jadi Raja Eropa dengan koleksi empat gelar, meninggalkan pesaingnya, seperti Jerman, Prancis dan Italia.
Susunan pemain Spanyol versus Inggris:
Spanyol (4-2-3-1):
Unai Simón; Dani Carvajal, Robin Le Normand (Nacho 83'), Aymeric Laporte, Marc Cucurella; Rodri (Martin Zubimendi 46'), Fabián Ruiz; Dani Olmo, Lamine Yamal (Mikel Merino 89'), Nico Williams; Álvaro Morata (Mikel Oyarzabal 67')
Pelatih: Luis de la Fuente
Inggris (3-4-2-1):
Jordan Pickford; Kyle Walker, John Stones, Marc Guéhi; Luke Shaw, Declan Rice, Kobbie Mainoo (Cole Palmer 70'), Bukayo Saka; Jude Bellingham, Phil Foden (Ivan Toney 89'); Harry Kane (Ollie Watkins 60')
Pelatih: Gareth Southgate.