Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuki Pasar Australia
Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuki Pasar Australia
Ilustrasi. (Foto: Antara)

Surabaya, MERDEKANEWS – Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan RI di Canberra terus berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia. 

Hal ini merupakan bagian dari implementasi hubungan ekonomi Indonesia dan Australia sejak berlakunya Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia atau Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) pada 2020 lalu.

“Dalam upaya tersebut, Kementerian Perdagangan menggandeng perusahaan Indonesia asal Jawa Timur PT Energi Sterila Higiena untuk mengambil langkah penting dengan mengajukan permohonan persetujuan menjadi penyedia jasa iradiasi produk pertanian kepada pemerintah Australia. Terkait hal ini, kami perwakilan perdagangan di Australia siap membantu produk pertanian Indonesia memasuki pasar internasional, khususnya pasar Australia. Sebab, produk pertanian unggulan Indonesia memiliki potensi yang sangat besar,” jelas Atase Perdagangan RI di Canberra Agung, Haris Setiawan.

Haris menambahkan, minat terhadap produk pertanian Indonesia, termasuk manggis, cukup tinggi di pasar internasional. Nilai ekspor manggis Indonesia mencapai sekitar USD 75 juta pada 2022. 

Namun, aturan biosekuriti yang ketat masih menjadi hambatan utama bagi Indonesia untuk memasuki pasar Australia. Inisiatif baru ini diharapkan akan membuka peluang bagi petani dan eksportir manggis asal Indonesia untuk memasuki pasar baru yang lebih luas dan potensial di negara ketiga.

“Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan RI di Canberra, bersama dengan PT Energi Sterila Higiena, Katalis, dan Pemerintah Australia, berkomitmen untuk mewujudkan kesuksesan dalam memperkuat hubungan ekonomi antara Indonesia dan Australia,” jelas Haris. 

Wakil Gubernur Jawa Timur periode 2019—2024, Emil Dardak mengapresiasi langkah PT Energi Sterila Higiena dalam memasuki pasar internasional ini. 

“Diharapkan, hal tersebut dapat menginspirasi perusahaan lain untuk memasuki pasar yang lebih luas lagi,” ujarnya.

Direktur Program Kerja Sama Ekonomi IA-CEPA Katalis, Paul Bartlett menyambut baik dan siap menyediakan, serta memfasilitasi setiap kebutuhan yang diperlukan. 

“Langkah ini merupakan komitmen kami memperluas akses pasar dan meningkatkan daya saing produk pertanian Indonesia di pasar Australia,” terangnya.

Dukungan ini juga mendapatkan apresiasi dari Konsul Jenderal Australia di Surabaya, Fiona Hoggart, yang menyatakan inisiatif ini memberikan peluang baru bagi para petani dan produsen Indonesia meraih kesuksesan di pasar Australia dan pasar internasional lainnya. Pendiri PT Energi Sterila Higiena,Dahlan Iskan berharap, setelah menyelesaikan semua tahap kajian dan pelatihan yang diperlukan, PT Energi Sterila Higiena dapat menjadi penyedia jasa iradiasi yang diakui pemerintah Australia. Selain itu, juga dapat membuka peluang ekspor yang lebih luas bagi produk pertanian Indonesia. 

“Kami mengapresiasi Kementerian Perdagangan dan Atase Perdagangan RI di Canberra yang mendukung upaya kami untuk meningkatkan daya saing produk pertanian Indonesia,” tutup Dahlan

(Viozzy)
Perkuat Perencanaan Pembangunan, Kemendagri Ajak Pemda Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045
Perkuat Perencanaan Pembangunan, Kemendagri Ajak Pemda Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045
Mendagri Serahkan DP4 kepada KPU sebagai Bahan Penyusunan DPT Pilkada Serentak 2024
Mendagri Serahkan DP4 kepada KPU sebagai Bahan Penyusunan DPT Pilkada Serentak 2024
Plh. Dirjen Polpum Pimpin Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional di Lingkup Kemendagri dan BNPP
Plh. Dirjen Polpum Pimpin Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional di Lingkup Kemendagri dan BNPP
Percepat Swasembada Gula Nasional dan Bioetanol, Pemerintah bentuk Satgas
Percepat Swasembada Gula Nasional dan Bioetanol, Pemerintah bentuk Satgas
Kawal Musrenbang di Riau, Kemendagri Tekankan Pentingnya Pembangunan Berbasis Partisipatif
Kawal Musrenbang di Riau, Kemendagri Tekankan Pentingnya Pembangunan Berbasis Partisipatif