
Jakarta, MERDEKANEWS -- Selama ini Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta dikenal sangar dan bringas. Pasukan pengawal Perda ini sering main pentung jika melakukan penertiban.
Tapi di tangan Yani Wahyu, pasukan berseragam ini terlihat santun dan elegan. Walaupun santun bukan berarti Satpol PP menjadi lembek.
Buktinya di penutupan Alexis, pasukan Satpol PP terlihat tegas dan berani. Walaupun cewek dan memakai jilbab mereka berani menghadapi body guard Alexis.
Dalam beberapa kesempatan, Yani mengaku kalau saat ini Satpol PP lebih mengedepankan dialog. Karena tegas bukan berarti sangar.
"Tugas kita mengawal Perda. Pasukan harus selalu siap siaga," aku Yani kepada wartawan.
Yani memastikan setelah Hotel Alexis, dua hiburan malam lagi segera ditutup operasionalnya.
Kepala Satpol PP Yani Wahyu menyatakan pihaknya telah mendapatkan surat permintaan eksekusi penutupan dua tempat hiburan malam dari Dinas Periwisata dan Budaya DKI Jakarta.
“Ada beberapa jenis usaha, ada dua ya. Saya baru mendapat surat dari (Dinas) Parbud, permohonan penutupan,” kata Yani di Balaikota Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (29/3/2018).
Yani menjelaskan dua tempat hiburan malam yang diduga melanggar aturan dan akan ditutup adalah griya pijat dan diskotek. Yani mengatakan dua tempat hiburan malam tersebut berada di kawasan Jakarta Barat. “Dua usaha, satu griya pijat, satu diskotek apa gitu ya, di Jakarta Barat,” ungkap Yani.
Saat ditanya nama tempat hiburan tersebut, Yani enggan menjawab. Yani mengarahkan wartawan untuk menanyakan langsung ke Dinas Pariwisata dan Budaya DKI Jakarta. “Silakan ke (Dinas) Parbud,” pungkas Yani.