Beda Pendapat Israel dan Hamas, Gencatan Senjata Dua Bulan Urung Terealisasi
Beda Pendapat Israel dan Hamas, Gencatan Senjata Dua Bulan Urung Terealisasi
Kesepakatan gencatan senjata Israel dan Hamas tampaknya batal terealisasi. (foto: istimewa)

Jakarta, MERDEKANEWS -- Israel dan Hamas secara prinsip menyepakati pertukaran sandera Israel dengan tahanan Palestina selama gencatan senjata yang berlangsung selama dua bulan ke depan.

Namun, rencana tersebut terhambat oleh perbedaan pendapat antara kedua belah pihak mengenai cara mengakhiri perang Gaza secara permanen.

Dilansir dari Reuters, ada upaya untuk meyakinkan Hamas agar menerima gencatan senjata satu bulan yang diikuti dengan gencatan senjata permanen. Namun, Hamas meminta jaminan bahwa kesepakatan tahap kedua akan dilaksanakan, untuk menyetujui gencatan senjata awal.

Ketika ditanya tentang perundingan tersebut, pejabat senior Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan bahwa organisasi tersebut terbuka untuk mendiskusikan gagasan namun belum ada kesepakatan yang dicapai.

“Kami terbuka terhadap semua inisiatif dan proposal, namun perjanjian apa pun harus didasarkan pada penghentian agresi dan penarikan penuh pendudukan dari Jalur Gaza,” kata Abu Zuhri.

Salah satu tawaran Israel adalah mengakhiri perang jika Hamas menyingkirkan enam pemimpin senior dari Gaza. Namun, Hamas menolak mentah-mentah usulan tersebut.

Sumber Reuters mengatakan daftar itu mencakup dalang serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023. Yahya Sinwar dan Mohamed al-Deif, yang merupakan target utama Israel untuk dibunuh atau ditangkap dalam perang tersebut, diperkirakan bersembunyi di dalam jaringan Hamas yang luas.

Belum ada pernyataan resmi dari Israel ihwal proposal ini. Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak mengomentari ihwal proposal maupun negosiasi dengan Hamas.

Menurut rekaman yang dibocorkan ke jaringan berita Israel N12, Netanyahu mengatakan skenario “menyerah dan diasingkan” sedang dibahas pada awal Januari.

Hampir empat bulan setelah serangan Hamas di Israel selatan yang menewaskan sekitar 1.200 orang, serangan Israel di Gaza belum berhasil melenyapkan para pemimpin Hamas.

Upaya mediasi intensif yang dipimpin oleh Qatar, Washington dan Mesir dalam beberapa pekan terakhir berfokus pada pendekatan bertahap untuk membebaskan sandera Israel. Imbalannya adalah menghentikan perang dan membebaskan tahanan Palestina.

Netanyahu pekan ini menegaskan kembali bahwa hanya kemenangan total atas Hamas yang akan mengakhiri perang. Namun Netanyahu kian tertekan baik dari anggota kabinet perangnya dan keluarga dari sekitar 130 sandera yang masih ditahan oleh Hamas.

Militer Israel juga menderita akibat banyaknya tentara yang tewas. Pada Senin, 24 tentara tewas yang merupakan jumlah tertinggi dalam 24 jam terakhir.

Juru bicara pemerintah Israel Eylon Levy mengatakan pada konferensi pers pada hari Selasa bahwa upaya sedang dilakukan untuk menjamin pembebasan para sandera.

Dia mengatakan Israel tidak akan menyetujui perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza yang membuat Hamas berkuasa di daerah kantong tersebut.

Diketahui, Israel melancarkan serangan di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober, menewaskan lebih dari 25.700 orang. Sekitar 1.200 warga Israel diyakini telah tewas dalam serangan Hamas tersebut. Hampir 136 sandera diyakini ditahan oleh Hamas.

Serangan Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara lebih dari separuh infrastruktur di wilayah tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.

(Jyg)
KemenKopUKM Tidak Pernah Melarang Warung Madura untuk Beroperasi 24 Jam
KemenKopUKM Tidak Pernah Melarang Warung Madura untuk Beroperasi 24 Jam
Kompol Agta Bhuwana Kembali Terpilih Jadi Ketua PBSI Kabupaten Bandung
Kompol Agta Bhuwana Kembali Terpilih Jadi Ketua PBSI Kabupaten Bandung
Gus Halim Optimistis SMK Sultan Agung Jombang Makin Berkembang
Gus Halim Optimistis SMK Sultan Agung Jombang Makin Berkembang
Wapres Ma'ruf Amin Minta Semua Pihak Bersinergi Tekan Stunting
Wapres Ma'ruf Amin Minta Semua Pihak Bersinergi Tekan Stunting
Sukses Bawa Garuda Muda ke Semifinal, Shin Tae-yong Dicap Pengkhianat oleh Netizen Korsel!
Sukses Bawa Garuda Muda ke Semifinal, Shin Tae-yong Dicap Pengkhianat oleh Netizen Korsel!