PDIP Tanggapi Ketua TKN Prabowo-Gibran: Upaya Politik Devide Et Impera Zaman Kolonialisme Belanda
PDIP Tanggapi Ketua TKN Prabowo-Gibran: Upaya Politik Devide Et Impera Zaman Kolonialisme Belanda
Foto: istimewa

Jakarta, MERDEKANEWS - PDI Perjuangan (PDIP) meyakini Partai Persatuan Pembangunan (PPP) solid dalam memenangkan pasangan nomor urut tiga di Pilpres 2024, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

PDIP meyakini pihak yang mengaku pelopor PPP mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang dihadiri Ketua Tim Kemenangan Nasional (TKN) paslon nomor urut dua itu, Rosan Roeslani, sebagai bentuk ketidaketisan dalam politik.

“Ini bukan persoalan solid atau tidak ini persoalan etika,” kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Sabtu (6/1/).

Hasto melakukan konferensi pers bersama Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah, serta kader muda PDIP Aryo Seno Bagarkoro dan Setiawan.

Kembali ke Hasto, ia juga menyampaikan selamat ulang tahun kepada PPP yang ke-51. “Kami mengucapkan selamat ulang tahun untuk PPP,” kata Hasto.

Hasto menilai PPP merupakan partai yang memiliki akar sebelum kemerdekaan RI.

“Sehingga ketika saya melihat Pak Rosan selaku ketua TKN Prabowo-Gibran mengumumkan adanya kader pelopor PPP yang menyampaikan dukungan ini sebenarnya menyangkut masalah etis. Ini merupakan upaya-upaya politik devide et impera zaman kolonialisme Belanda yang seharusnya tidak dilakukan,” kata Hasto.

Menurut Hasto, Rosan lupa tentang perjuangan PPP sehingga ini justru semakin mengobarkan semangat juang kader-kader Partai berlambang Ka’bah itu karena perilaku tidak etis.

“Pak Rosan, ketua TKN Prabowo-Gibran sepertinya akan menghilangkan sejarah dari Partai Ka’bah yang telah eksis membangun demokrasi termasuk saat itu melawan pemimpin otoriter dari Pak Harto, sehingga kami sangat menyesalkan terhadap pengumuman dari Saudara Rosan,” jelas Hasto.

“Kami membela PPP, Perindo, dan Hanura karena kami satu kesatuan kebenaran, satu kesatuan kekuatan yang berasal dari rakyat”

“Dan itu sekali lagi menunjukkan kepanikan dari kubu 02 sehingga sampai melakukan cara-cara politik kotor yang melakukan pembelahan seperti itu,” kata Hasto.

Sementara itu, politisi muda PDIP Aryo Seno Baskoro menilai saat ini terjadi situasi politik yang tak beradab dan niretika. Menurut dia, anak muda saat ini sudah melek politik sehingga ke depannya akan bergerak melawan pihak-pihak yang tak punya etika.

“Kami berterima kasih malah dengan kemudian berbagai tantangan dan upaya memecah belah, adu domba itu, hari ini kawan-kawan PPP semakin solid dan semakin kuat bergerak. Ada tokoh-tokoh yang sangat monumental dalam PPP saat ini dan kemudian wakil anak-anak muda,” jelas Seno.

Menurut Seno, dalam politik tidak hanya bicara tentang menang kalah, tetapi juga ada proses etika dan kepantasan. Anak muda, lanjut dia, menghargai norma-norma itu dalam proses, terutama untuk memenangkan ideologi dan memenangkan Ganjar-Mahfud.

“Bagi kami untuk anak-anak muda Indonesia ini adalah salah satu bentuk teladan yang tidak etis dalam hal dukung mendukung politik di Indonesia hari ini. Di mana kita sebenarnya sangat menghidupkan teladan-teladan politik yang baik, teladan-teladan politik yang kompak, dan teladan-teladan politik yang dekat dengan rakyat sebagimana yang terus kami upayakan di TPN Ganjar-Mahfud dan di PDIP,” jelas Seno.

Terakhir, Hasto menambahkan dalam berbagai teori kepemimpinan, pemimpin itu juga melahirkan kultur. Jika pemimpinnya emosional menempatkan etika ndasmu, maka di bawahnya juga hal yang sama terjadi.

 “Jadi, dari jawaban dari Bung Seno tadi sangat jelas bahwa kebenaran dalam politik, etika itu kami ke depankan. Untuk itu Pak Prabowo sama Mas Rosan, monggo, jangan ragu-ragu kalau belajar etika dengan Bung Seno,” kata Hasto.

(Doddi)
Punya Jam Terbang Tinggi, PDIP dan PKS Berpeluang Jadi Oposisi Pemerintahan Probowo-Gibran
Punya Jam Terbang Tinggi, PDIP dan PKS Berpeluang Jadi Oposisi Pemerintahan Probowo-Gibran
Ganjar Tegas Berada di Luar Pemerintahan Prabowo-Gibran, Bagaimana dengan PDIP?
Ganjar Tegas Berada di Luar Pemerintahan Prabowo-Gibran, Bagaimana dengan PDIP?
Kapolda Bakal Jadi Saksi Dugaan Kecurangan Pemilu 2024, Kapolri Respons Begini
Kapolda Bakal Jadi Saksi Dugaan Kecurangan Pemilu 2024, Kapolri Respons Begini
Partai yang Memilih Oposisi Harus Siap Dipreteli
Partai yang Memilih Oposisi Harus Siap Dipreteli
Prabowo Menang, Megawati Tetap Ratu
Prabowo Menang, Megawati Tetap Ratu