Lepaskan Sepasang Merpati Jadi Simbol Perdamaian di Penutupan Program Megantara 2023
Lepaskan Sepasang Merpati Jadi Simbol Perdamaian di Penutupan Program Megantara 2023
Foto: istimewa

Serang Banten, MERDEKANEWS - Program MEGANTARA 2023 sukses diselenggarakan oleh Forum Pelestari Pencak Silat Keris Indonesia (FPPSKI) bekerja sama dengan PPPSI Korwil Banten dan Pihak Pengelola Desa Wisata HIRAU, Parigi, Cikande, Serang Banten pada 31 Desember 2023. Dengan tema "Pencak Pusaka Tosan Aji Insan Jawara", acara bertujuan untuk melestarikan dan menghidupkan kembali kejayaan Pencak Silat Keris Indonesia, serta membentuk generasi muda Indonesia yang cerdas, kreatif, dan kompetitif.

Pada penutupan acara tampaknya menjadi momen penuh makna dengan pelepasan sepasang burung merpati. Tindakan ini diinisiasi oleh DPP FPPSKI Bersama PPPSI Korwil Banten sebagai simbol penyampaian pesan dan harapan bagi masa depan Indonesia di tahun 2024.

Ketua Umum FPPSKI, Narwan Riyadi, menyampaikan bahwa melepaskan sepasang burung merpati memiliki makna dan simbolisme yang mendalam. Burung merpati, yang telah lama dianggap sebagai lambang perdamaian dan kebebasan, dipilih sebagai representasi pesan positif dan harapan untuk keadaan yang lebih baik di tahun 2024. Dalam konteks budaya Indonesia, burung merpati seringkali dihubungkan dengan makna positif.

"Melepaskan sepasang burung merpati bukan hanya ritual simbolis, tetapi juga panggilan untuk bersatu dan bekerja sama demi keberlanjutan bangsa. Pesannya jelas, kita menginginkan keberkahan dan perdamaian," ujar Narwan Riyadi.

Narwan Riyadi juga menekankan bahwa melepaskan sepasang burung merpati bukanlah sekadar ritual simbolis. Ini adalah panggilan bersatu dan bekerja sama demi keberlanjutan bangsa. Dalam konteks budaya Indonesia, burung merpati mengingatkan kita pada semangat gotong royong dan persatuan. Pemilihan burung merpati, yang sering terbang dalam kelompok yang padu, mencerminkan pentingnya kerjasama dan solidaritas di tengah perbedaan dalam masyarakat Indonesia.

Sugianto selaku Ketua PPPSI Korwil Banten menyampaikan bahwa momentum pelepasan burung merpati ini diarahkan untuk memberikan pesan yang jelas: menginginkan keberkahan dan perdamaian di tahun 2024. Keberkahan diartikan sebagai harapan untuk kemakmuran, kesejahteraan, dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Perdamaian menjadi kunci utama dalam membangun masyarakat yang stabil dan berkembang. Melalui aksi nyata ini, diharapkan masyarakat Indonesia dapat meresapi makna yang terkandung dan bersama-sama berkomitmen untuk mencapai visi perdamaian pada tahun yang akan datang.

M. Solihin N. Tuahena atau akrab disapa Suheng selaku Ketua Panitia Acara menyampaikan dengan melepaskan sepasang burung merpati sebagai simbol harapan semoga Masyarakat Indonesia memasuki tahun 2024 dengan keberkahan dan perdamaian yang melimpah, serta masyarakat yang bersatu dalam semangat gotong royong dan toleransi, menjadikan Indonesia sebagai tempat di mana segala perbedaan dapat diterima dengan penuh hormat.

Pemilik tempat penyelenggaraan acara, Haji Ipay, menekankan kepada para panitia, khususnya generasi muda, untuk terus menjadi motor pengerak dalam menjaga dan melestarikan budaya. Keseniannya diharapkan dapat menjadi sarana untuk menyebarkan pesan perdamaian dan persatuan di antara sesama anak bangsa.

Dengan begitu, pelepasan sepasang burung merpati di Desa Wisata HIRAU tidak hanya menjadi peristiwa simbolis, tetapi juga menjadi pijakan untuk membangun suasana yang penuh kasih sayang, pengertian, dan kerjasama di antara semua warga negara Indonesia. Semoga tahun 2024 membawa keberkahan dan perdamaian bagi bangsa Indonesia.

(Dodi)
Generasi Muda FPPSKI Bicara Keris Dalam Perspektif Remaja dan Pemuda
Generasi Muda FPPSKI Bicara Keris Dalam Perspektif Remaja dan Pemuda
FPPSKI Gelar Program PASOPATI dengan  Angkat Tema Gelar Budaya Pencak Silat Keris Kolosal
FPPSKI Gelar Program PASOPATI dengan Angkat Tema Gelar Budaya Pencak Silat Keris Kolosal