Polda Sultra Buka Suara Terkait Kasus Polisi Tembak 4 Nelayan Terduga Pelaku Bom Ikan
Polda Sultra Buka Suara Terkait Kasus Polisi Tembak 4 Nelayan Terduga Pelaku Bom Ikan
Direktur Polairud Polda Sultra, Kombes Pol Faisal F Napitupulu saat menggelar konferensi pers, pada Senin (27/11/2023).

Kendari, MERDEKANEWS - Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra), berkomitmen tetap transparan menangani kasus penembakan 4 terduga pelaku Bom ikan dua anggota Polairud, Bripka A dan Bripka R.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Polairud Polda Sultra, Kombes Pol Faisal F Napitupulu saat menggelar konferensi pers, pada Senin (27/11/2023).

Faisal mengatakan, pihaknya telah menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini terhadap Bid Propam Polda Sultra. Dia memastikan, tidak ada yang ditutup-tutup dalam kasus ini.

"Saat ini masih dalam proses pemeriksaan terhadap dua anggota kami oleh Propam. Jika memang seandainya terbukti bersalah dalam SOP, kami tidak akan segan menindak tegas kedua anggota kami," ujarnya.

Namun demikian, Faisal menyebut penindakan yang dilakukan oleh anggota bukan faktor unsur sengaja. Berdasarkan fakta yang diperoleh dari lapangan, semua berawal dari adanya bentuk perlawanan empat terduga pelaku bom ikan terhadap personelnya yang melakukan penindakan.

"Jadi ini kan kejadiannya malam, ada laporan bahwa 4 orang ini membawa bahan peledak saat mencari ikan. Personel kami langsung ke lokasi dan menemui mereka. Namun pada saat itu ada perlawanan dan perebutan senjata, sehingga anggota terdesak, lalu terpaksa mencoba untuk melumpuhkan dengan tembakan. Namun karena gelap tidak sadar mengenai keempat terduga pelaku bom ikan tersebut," ungkapnya.

Lebih lanjut Faisal menambahkan, untuk saat ini ia fokus pada penanganan proses terhadap kedua anggotanya dan keselamatan beberapa orang terduga pelaku  yang masih jalani perawatan di rumah sakit.

"Saya tidak serta merta membela anggota saya, jika terbukti kita akan proses. Kemudian, saat ini kita sedang berduka atas musibah yang dialami oleh beberapa terduga pelaku. Olehnya itu, kita juga akan fokus untuk memberikan perhatian terhadap terduga pelaku yang lagi dirawat," ucapnya.

Sementara itu, Kabid Propam Polda Sultra, Mochammad Sholeh menjelaskan bahwa pihaknya masih terus melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap para saksi-saksi.

"Kami sudah mengambil keterangan dari 9 orang, 4 dari anggota Dit Polairud, 3 Masyarakat dan 2 dari pelaku", ungkapnya.

Dia mengatakan bahwa saksi yang saat ini diperiksa kemungkinan akan terus bertambah untuk menguatkan fungsi bidang propam dalam penegakkan hukum terhadap personel yang melakukan pelanggaran baik disiplin maupun kode etik.

"Kita akan mengecek semua, dari hal terkecil secara detail akan periksa. Tidak ada yang ditutup-tutupi", terangnya.

Sholeh menegaskan akan berkomitmen untuk menyelesaikan kasus ini secara terbuka, profesional, dan secara cepat.

"Dalam rangka pemeriksaan, kamu sudah melakukan patsus terhadap 2 orang. Bripka A sebelumnya telah dipatsus, hari ini kami juga lakukan terhadap Bripka R", tutupnya.

(Viozzy)
Polisi Diminta Usut Secara Profesional Kematian Brigadir RA
Polisi Diminta Usut Secara Profesional Kematian Brigadir RA
Polda Metro Jaya Beri Penghargaan  untuk Bripda Daffa dan Muhammad Ferari
Polda Metro Jaya Beri Penghargaan  untuk Bripda Daffa dan Muhammad Ferari
Antisipasi Judi Jelang Laga Garuda Muda Vs Uzbekistan, Polda Banten Lakukan Patroli Siber
Antisipasi Judi Jelang Laga Garuda Muda Vs Uzbekistan, Polda Banten Lakukan Patroli Siber
Penemuan Mayat di Pulau Pari: Berawal dari Open BO, Minta Tambahan Fee 100 Ribu Karin Dibunuh Nico
Penemuan Mayat di Pulau Pari: Berawal dari Open BO, Minta Tambahan Fee 100 Ribu Karin Dibunuh Nico
Pelaku Minta Maaf, Polisi Ungkap Motif Kasus Penistaan Agama TikTokers Galih Loss
Pelaku Minta Maaf, Polisi Ungkap Motif Kasus Penistaan Agama TikTokers Galih Loss