Jakarta, MERDEKANEWS -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menetapkan Nawawi Pomolango sebagai Ketua Sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menggantikan Firli Bahuri yang diberhentikan sementara lantaran telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan pemerasan eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Penunjukan itu ditandai dengan penandatanganan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 116 tanggal 24 November 2023. "Presiden Joko Widodo telah menandatangani Keppres Pemberhentian Sementara Ketua KPK Firli Bahuri, sekaligus menetapkan Nawawi Pomolango sebagai Ketua Sementara KPK," kata Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana.

Penunjukan Nawawi Pomolongo diapresiasi mantan Ketua Wadah Pegaqai (WP) KPK, Yudi Purnomo Harahap. Ia menyebut, Nawawi Pomolango adalah opsi terbaik yang dimiliki Presiden Jokowi.

Dari sisi keilmuan maupun integritas, ia memiliki kapasitas yang lebih dari cukup. "Sosok iNawawi Pomolango memang terbaik di antara empat orang pimpinan yang tersisa. Dari sisi keilmuan, Nawawi mempunyai kompetensi tinggi karena merupakan mantan hakim tipikor," papar Yudi, Sabtu.

Yudi mengenal Nawawi Pomolango ketika mereka bekerja sama pada 2019 hingga 2021. Waktu itu, Nawawi baru diangkat menjadi Wakil Pimpinan KPK setelah menjabat hakim tinggi di Pengadilan Tinggi Denpasar.

Dari pengamatannya, Nawawi diterima dan dipercaya di kalangan pegawai. Mulai dari pegawai KPK yang dari unsur Kepolisian, Kejaksaan, hingga ASN KPK tidak memiliki masalah dengannya.

"Yang terpenting, Nawawi jauh dari sosok kontroversi. Apalagi yang bersangkutan termasuk jarang tampil ke publik," kata Yudi Purnomo.

Selama menjadi Wakil Pimpinan KPK, memang tidak banyak yang dilakukan Nawawi Pomolango. Namun, Yudi menduga, itu karena segala keputusan ada di tangan Firli Bahuri. Nawawi berada di bawah bayang-bayang mantan Kapolda NTB tersebut.

Saking dominannya Firli Bahuri di KPK, Nawawi bahkan pernah menyindirnya sebagai pimpinan yang memiliki kecenderungan one man show. Alias suka bergerak sendiri tanpa melibatkan tim. Nah, jika diangkat sebagai Ketua KPK-meskipun sementara-Nawawi diprediksi akan lebih berani bertindak lebih banyak untuk meningkatkan kinerja lembaga antirasuah.

Lebih jauh Yudi bilang, Nawawi Pomolango punya banyak PR sebagai Ketua KPK sementara. Yang utama adalah menyolidkan internal KPK. Serta, yang tak kalah penting adalah menjawab keraguan publik.

Saat ini, kepercayaan masyarakat kepada KPK anjlok gara-gara ketuanya sendiri menjadi tersangka dalam kasus pemerasan. "Nawawi harus memprioritaskan penyelesaian kasus-kasus yang sedang ditangani KPK saat ini," ujar Yudi.

Diketahui sebelumnya, Firli Bahuri telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Metro Jaya dalam kasus dugaan pemerasan terhadap SYL atau penerimaan gratifikasi atau hadiah/janji.

Status tersangka Firli ditetapkan dan diumumkan setelah penyidik Polda Metro Jaya menggelar ekspose atau gelar perkara.

"Menetapkan Firli Bahuri selaku Ketua KPK RI sebagai tersangka dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi berupa pemerasan atau penerimaan gratifikasi," ujar Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri di Mapolda Metro Jaya, Rabu (22/11).