Palu, MERDEKANEWS - PT Pertamina (Persero) Sulawesi Tengah menjelaskan soal kekosongan pasokan BBM di sejumlah SPBU di Kota Palu dan sekitarnya.

Ternyata, pemicu kelangkaan BBM itu lantaran keterlambatan kapal tanker pengangkut BBM masuk ke Terminal BBM Donggala. Sales Eksekutif Retail V Pertamina MOR VII Fandi Ivan Nugroho di Palu, Jumat (9/3/2018), mengatakan pada Senin (5/3/2018) tanker seyogianya sudah masuk TBBM Donggala. Namun harus tertunda karena Kapal MT Golden Pearl mengalami kerusakan kemudi di perairan Mamuju. "Akibatnya kapal harus ditarik tugboat untuk kembali ke Terminal BBM Pare-Pare," ujar Fandy.

Untuk memenuhi stok BBM di Kota Palu dan sekitarnya, Pertamina mendatangkan kapal tanker bantuan pada Selasa (6/3/2018). Keesokan harinya, tanker bala bantuan itu bergerak menuju TBBM Donggala untuk memenuhi stok BBM berupa premium dan pertalite di seluruh SPBU di Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah.

Saat ini, paparnya, dalam kurun waktu tiga hari berturut-turut, Pertamina melakukan pemulihan stok BBM di seluruh SPBU Kota Palu dan sekitarnya dan memastikan seluruh kebutuhan SPBU tersuplai.

Ia menuturkan, sejak Kamis (8/3/2018) pukul 06.00 Wita, TBBM Donggala sudah intensif menyalurkan BBM ke seluruh SPBU sehingga pelayanan kepada masyatakat mulai normal.

Fandy berharap, masyarakat tidak perlu khawatir dan panik akan terjadi kekosongan BBM dan pembelian BBM harus dalam jumlah sewajarnya di SPBU, sebab ia memastikan semua jenis BBM tersedia dengan cukup di TBBM Donggala. "Apabila masyarakat menemui penyaluran BBM yang tidak wajar di SPBU silakan untuk melaporkan kepada kami," katanya.

Ia menyarankan masyarakat agar tetap mengunakan BBM nonsubsidi yang berkualitas seperti Pertamax, Pertalite, Dexlite, Pertamina Dex dan Pertamax turbo. [tar]